Terkini Daerah
Fakta Baru Tukang Gigi di Jatim Tewas Ditembak gara-gara Status Facebook soal Pilpres
Seorang tukang gigi di Sampang, Madura ditembak pelanggannya hingga peluru menembus dada gara-gara status Facebook soal Pilres 2019. Ini fakta barunya
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM – Seorang tukang gigi di Sampang, Madura ditembak pelanggannya hingga peluru menembus dada.
Korban bernama Subaidi (30), warga Desa Tamberu Timur, Kecamatan Sokobanah, Sampang, Madura ditembak pelanggannya sendiri, Rabu (21/11/2018) sekitar pukul 13.30 WIB.
Subaidi yang berprofesi sebagai tukang gigi di Sampang ini diduga ditembak menggunakan senjata api rakitan.
Berikut fakta-fakta yang sudah Tribunnews rangkum:
1. Kronologi Kejadian
Dilansir dari Tribun Jatim, menurut keterangan sejumlah warga dan kerabat korban, sebelum kejadian Subaidi ditelpon oleh pelaku, warga Desa Tamberu Barat, untuk memasang giginya.
Namun saat itu pelaku tidak meminta korban datang ke rumahnya, melainkan ke suatu tempat di kawasan Desa Sokobanah Laok, yang berjarak sekitar 6 km dari rumah korban.
• Fakta Baru Kecelakaan Santri: Sopir Belasan Tahun Diancam Pasal Berlapis dan Reaksi Yusuf Mansur
Tanpa curiga, korban berangkat sendirian menemui pelaku yang datang bersama seorang temannya di area persawahan di kaki bukit.
Setelah bertemu mereka pun berbincang.
Namun tidak mengarah kepada pemasangan gigi.
Tanpa diduga, dari jarak dekat pelaku menembakkan senjatanya ke tubuh korban.
Usai menembak, pelaku bersama temannya kabur dengan mengendarai sepeda motor.
2. Korban Berusaha Bangun untuk Menaiki Sepeda motor
Usai penembakan tersebut terjadi korban sempat berusaha bangun.
Sedangkan korban yang ditembak mengerang kesakitan sambil telapak tangannya memegang dadanya yang terluka akibat tembakan.
Kemudian korban berusaha bangun untuk naik sepeda motor.
Namun korban tidak cukup kuat dan kembali ambruk.
3. Warga Sempat Mendengar Suara Tembakan
Suara tembakan yang terdengar cukup keras sempat mengagetkan warga sekitar, sehingga sejumlah warga ke luar rumah ke arah suara tembakan.
Warga yang sampai dilokasi melihat korban sudah tersungkur dengan posisi telungkup.
Warga juga berusaha menolong korban dengan membawa ke puskesmas.
Salah seoarang tokoh masyarakat Sampang, K Bahrudin mengatakan, meski lokasi penembakan itu cukup jauh dari rumah warga, tapi suara tembakan yang didengar warga itu cukup keras terdengar warga.
• Update Kecelakaan Santri, Berikut Daftar Identitas 3 Korban Meninggal dan 20 Luka-luka
Jadi wajar jika warga sekitar berhamburan ke luar untuk mengetahui apa yang terjadi.
4. Keterangan Keluarga Korban
Istri korban, Faizah (26), yang syok saat melihat suaminya kini sudah terbujur kaku jadi mayat.
Mereka tidak menyangka, korban meninggal dengan cara tragis ditembak seorang pria.
Menurut keterangan keluarga korban, saat dirujuk dari RSUD Slamet Martodirjo, Pamekasan ke RSUD dr Soetomo, Surabaya kondisi korban masih stabil.
Berselang beberapa jam kemudian korban menjalani operasi.
Sekitar pukul 14.30 korban ke luar dari ruang operasi dan dibawa ke ruang Roi, lantai 3, namun kondisinya saat itu kritis dan terus mengeluarkan pendarahan, akhirnya sekitar pukul 16.55 korban menghembuskan nafas terakhir.
“Korban sudah meninggal tadi usai subuh di rumah sakit Surabaya,” ujar Kiai Bahruddin.
5. Berawal dari status soal Pilpres di Facebook
Mengutip dari Kompas.com, kasus ini bermula dari guru korban yang sempat mengunggah foto dengan memegang senjata tajam di laman Facebooknya.
Foto tersebut dilengkapi status yang menantang pendukung satu dari dua calon presiden.
Kemudian status guru korban dibalas oleh akun Facebook atas nama Idris Afandi yang diduga milik pelaku, dengan komentar bernada siap menghadapi tantangan itu.
Tak berselang lama, rekan korban kemudian mendatangi rumah pelaku untuk mengonfirmasi komentar tersebut.
Pelaku membenarkan akun tersebut miliknya, namun bukan dirinya yang menulis komentar.
"Pelaku mengaku ponselnya telah dijual dan tidak mengetahui siapa yang menulis komentar tersebut," jelas Kombes Frans Barung Mangera saat dikonfirmasi, Sabtu (24/11/2018).
Beberapa hari setelah itu, korban mengunggah video pelaku yang disebutnya ketakutan hingga terkencing-kencing saat didatangi rekannya.
Dalam video tersebut, korban juga memberi keterangan akan membunuh pelaku jika bertemu.
• Temuan Mayat di Salon: Kronologi Penemuan hingga Jenazah Membengkak Dibalut Selimut Pink
Pertemuan pun terjadi hingga berujung duel pada Rabu (21/11/2018).
Mengutip Tribun Jatim, pelaku diketahui menembakkan senjata api ke tubuh korban satu kali, tepat mengenai dada kiri bawah tembus pinggang kanan, setelah antara korban dan pelaku cekcok mulut terlebih dulu di lokasi kejadian.
6. Pelaku ditangkap Beserta Senjata Api Rakitan
Pelaku Idris ditangkap Polres Sampang, Kamis (22/11/2018), sekitar pukul 17.30 WIB saat mengendarai sepeda motor di kawasan Desa Karang Penang Onjur, Kecamatan Karang Penang, Sampang.
Tersangka ditangkap dengan kondisi tidak melakukan perlawanan, bersama barang bukti berupa laras senjata api rakitan jenis pen gun, yang didapat dari teman pelaku bernisial S.
Kapolres Sampang AKBP Budhi Wardiman, kepada wartawan, Jumat (23/11/2018), mengatakan, sebelum ditangkap tersangka Idris bersembunyi rumah seorang warga.
Kemudian, Idris pergi mengendarai sepeda motor hendak kabur ke Pamekasan.
Namun saat itu aparat Polres Sampang datang dan langsung menangkapnya.
Tindakan tersangka Idris ini dijaring pasal berlapis melakukan pembunuhan berencana dan memiliki senpi dengan acaman hukuman 20 tahun penjara atau seumur hidup. (*)