Breaking News:

Pembunuhan Satu Keluarga

Jejak Pelarian Tersangka Pembunuhan Satu Keluarga di Bekasi, dari Kabur Bawa Mobil hingga Ditangkap

Haris Simamora telah ditetapkan sebagai pelaku. Tribun Wow merangkum jejak pelarian Haris dari awal kabur membawa mobil hingga akhirnya ditangkap.

Penulis: Ananda Putri Octaviani
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
Lalu Hendri/Grid.ID
Haris Simamora pelaku pembunuhan satu keluarga di Bekasi. 

TRIBUNWOW.COM - Pihak kepolisian telah menetapkan Haris Simamora sebagai tersangka kasus pembunuhan satu keluarga di kawasan Bojong Nangka II, Jatirahayu, Pondok Melati, Kota Bekasi.

Keluarga yang terdiri suami, istri dan dua orang anak itu sebelumnya ditemukan sudah tak bernyawa pada Selasa (13/11/2018) sekitar pukul 06.30 WIB.

Anggota keluarga tersebut adalah Diperum Nainggolan (38) suami, Maya Boru Ambarita (37) istri, Sarah Boru Nainggolan (9) anak pertama, dan Arya Nainggolan (7) anak kedua.

Pihak kepolisian pun dengan cepat melakukan sejumlah penyelidikan hingga akhirnya Haris ditemukan dalam waktu kurang dari 48 jam.

Kronologi Lengkap Kasus Pembunuhan Satu Keluarga di Bekasi

Berikut ini jejak pelarian Haris seusai membunuh keluarga Diperum, seperti dirangkum TribunWow.com.

1. Naik Mobil Menuju Cikarang

Mengutip TribunJakarta.com, Haris yang membunuh satu keluarga di Bekasi diketahui menyelesaikan aksinya pada Selasa (13/11/2018) dini hari.

Dari rumah korban, Haris pun melarikan diri dengan membawa mobil korban yang bermerek Nissan X-trail dengan nomor polisi B 1075 UOC.

Ia pergi dengan membawa linggis yang ia gunakan untuk membunuh korban.

2. Berhenti di Kalimalang dan Membuang Linggis

Dilansir dari WartaKotaLive.com, Haris yang pergi dengan mobil segera membuang linggis yang digunakannya untuk membunuh korban, di kawasan Kalimalang.

"Ya, HS (Haris) membuang linggis tersebut," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono, Jumat (16/11/2018).

Polisi bahkan meminta Haris menunjukkan lokasi pembuangan linggis pada Kamis (15/11/2018) sore.

Haris dibawa ke Kalimalang guna mengonfirmasi pengakuannya.

Namun karena faktor cuaca, linggis masih belum ditemukan.

3 Alasan Tersangka Membunuh Keluarga di Bekasi, Disebut Tak Berguna hingga Dibangunkan Pakai Kaki

Haris Simamora pelaku pembunuhan satu keluarga di Bekasi.
Haris Simamora pelaku pembunuhan satu keluarga di Bekasi. (Lalu Hendri/Grid.ID)

3. Mampir ke Klinik

Diperjalanan, Haris sempat mampir ke klinik di daerah Cikarang.

Ia diketahui pergi untuk mengobati jarinya yang terluka.

"Yang bersangkutan kemudian pada jam 5 pagi berobat ke klinik untuk obati jari," ujar Argo Yuwono di Polda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (15/11/2018).

Menurut Argo, ketika ditanya oleh perawat terkait lukanya, Haris mengaku hal tersebut disebabkan oleh dirinya yang terjatuh.

Haris tidak menyebutkan bahwa dirinya telah melakukan sesuatu.

"Ditanya perawat mengaku ke perawat jatuh," jelas Argo.

4. Singgah di Sebuah Rumah Kos

Setelah mengobati jarinya, Haris kemudian singgah di rumah kos-kosan Ameera di Desa Mekar Mukti, Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi.

Haris sampai disana sekitar pukul 10.00 WIB.

Haris mengatakan kapada penjaga kontrakan ingin menyewa kamar.

Ia bahkan sempat melakukan pembayaran uang muka sebesar Rp 400 ribu dari biaya kos Rp 900 ribu.

Pria yang memiliki logat Sumatera Utara itu, kemudian meminta untuk diantarkan ke dalam kamar bernomor 201.

"Tidak lama kok. Paling 10 menit saja. Datang, taruh mobil, lihat kamar, terus bayar. Setelah itu dia langsung pergi lagi," ungkap penjaga kontrakan, Alif di Bekasi, Kamis (15/11/2018).

Pengakuan Tersangka Pembunuhan Satu Keluarga di Bekasi: Dendam hingga Cari Perkakas untuk Senjata

5. Menuju Kaki Gunung Guntur di Garut

Setelah itu, Haris yang meninggalkan mobilnya di rumah kos-kosan tersebut.

Ia pergi dan diketahui menuju jalur pendakian Gunung Guntur di Garut, dilansir TribunWow.com, dari TV One, Jumat (16/11/2018).

Dari hasil wawancara kepada warga Kampung blok PLP Citiis, Tarogong, Garut, warga mengatakan Haris datang ke jalur pendakian dari jalan raya besar, menggunakan ojek sekitar satu jam dan datang seorang diri.

Saat itu diketahui Haris membawa perlengkapan mendaki seperti sepatu, ransel dan sebagainya, namun memakai baju yang terlihat kumal.

Haris datang ke jalur pendakian sekitar jam 14.00 WIB, Rabu (14/11/2018).

Haris juga sempat beristirahat di bale-bale atau di saung, tempat basecamp registrasi pendakian kaki gunung Guntur.

Warga sempat meminta identitas Haris untuk keperluan pendaftaran pendaki, namun Haris menolak memberikan identitas dirinya.

Padahal syarat untuk mendaki di Gunung Guntur, adalah pendaki harus memberikan identitas kepada pengelola basecamp.

Selain itu, pengelola basecamp mengaku sempat mengantarkan Haris untuk membeli pakaian baru di sekitar kawasan gerbang pendakian.

Tak hanya itu, sejumlah warga juga mengatakan jika mereka sempat mengantarkan Haris ke warung, untuk berbelanja makanan, termasuk membelikan pulsa bagi Haris.

8 Pengakuan Tersangka Pembunuhan Satu Keluarga di Bekasi kepada Polisi, Ungkap Awal Mula Dendam

Mobil jenis Nissan Xtrail bernomor polisi B 1075 UOC terparkir di halaman Polres Metro Bekasi Kota, Kamis (15/11/2018). Mobil ini menjadi salah satu barang bukti kasus pembunuhan satu keluarga di Bekasi.
Mobil jenis Nissan Xtrail bernomor polisi B 1075 UOC terparkir di halaman Polres Metro Bekasi Kota, Kamis (15/11/2018). Mobil ini menjadi salah satu barang bukti kasus pembunuhan satu keluarga di Bekasi. (WARTA KOTA/MUHAMAD AZZAM)

6. Haris Ditangkap Pihak Kepolisian

Haris diamankan polisi pada malam hari pukul 22.00 WIB saat ia akan mendaki Gunung Guntur, Garut, Jawa Barat.

Dalam tas Haris, ditemukan sejumlah barang bukti berupa kunci mobil merek Nissan, HP, dan uang Rp 4 juta.

"Sampai di Garut kami dapatkan HS ada di kaki Gunung Guntur. Di sana dia berada di saung atau rumah katanya akan mendaki gunung.

Setelah kami geledah tasnya ada kunci mobil merek Nissan, HP dan uang Rp 4 juta," papar Argo.

Kemudian, warga mengaku sebelum ditangkap, Haris sempat membuat kegaduhan dengan warga sekitar.

Hal itu disebabkan adanya pengusiran karena saat itu warga sedang memperbaiki saung atau bale-bale yang ditempati Haris.

Motif Pembunuhan Satu Keluarga di Bekasi

Seperti diketahui, Haris menjadi tersangka kasus pembunuhan setelah membunuh keluarga Diperum Nainggolan yang masih merupakan saudaranya sendiri.

Berdasarkan penyidikan polisi, diketahui, rasa sakit hati menjadi alasan mengapa Haris tega melakukan hal tersebut.

Dilansir TribunWow.com dari WartaKotaLive.com, Haris dikabarkan sering mendapatkan penghinaan dari Diperum maupun Maya.

"Menurut pengakuan korban, dia sakit hati karena sering dihina, seperti misalnya dibilang 'tidak berguna'," jelas Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono dalam konferensi pers di Polda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (16/11/2018).

Saat menginap, cerita Argo, Haris juga sempat mendapatkan perlakuan dimana ia dibangunkan tidur oleh keduanya dengan menggunakan kaki.

Argo menuturkan jika hal tersebutlah yang membuat emosi Haris kian tersulut.

"Kalau main ke situ, tidur dan dibangunkan pagi hari menggunakan kaki," kata Argo.

Selain itu, Haris juga merasa jika korban telah merebut penghasilannya.

Haris sendiri diketahui telah tiga bulan menjadi seorang pengangguran.

Wakapolda Metro Jaya Brigjen Wahyu Hadiningrat menyatakan Haris dulunya merupakan 'Bapak Kost' di rumah kost yang terletak di Jalan Bojong Nangka 2, Pondok Gede, Bekasi.

Kemudian, pengelolaan rumah kos tersebut digantikan oleh Diperum Nainggolan dan Maya Ambarita yang merupakan kakak ipar pelaku.

"Pelaku sakit hati karena korban ini pengelola kos. Beberapa waktu yang lalu pengelolanya pelaku," ujar Wakapolda Metro Jaya, Brigjen Pol Wahyu Hadiningrat, saat konferensi pers di Polda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (16/11/2018).

Begini Alur Pelarian Pelaku Pembunuhan Satu Keluarga di Bekasi, Naik Ojek hingga Buang Linggis

(TribunWow.com/Ananda Putri Octaviani)

Tags:
Tersangka Pembunuhan Satu Keluarga di BekasiPembunuhan satu keluarga di Pondok Melati BekasiPembunuhan satu keluarga di BekasiPembunuhan Satu Keluarga
Rekomendasi untuk Anda
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved