Pembunuhan Satu Keluarga
7 Fakta Kasus Pembunuhan Satu Keluarga di Bekasi, dari Rasa Curiga hingga Terduga Pelaku Ditangkap
Satu keluarga meninggal secara sadis di Bekasi, berikut sederet fakta dari kronologi hingga penangkapan terduga pelaku.
Penulis: Roifah Dzatu Azma
Editor: Lailatun Niqmah
Agus Sani menambahkan bahwa dua mobil korban yang biasa diparkir di rumah korban tidak ada.
"Korban punya tiga unit mobil. HRV, Nissan Xtrail sama mobil box disimpan di garasi dekat sini. HRV sama Nissan enggak ada. Nah saya tidak tahu apakah dibawa kabur atau apa saya kejelasannya belum pasti," katanya.

6. Mobil korban ditemukan di Cikarang
Dikutip TribunWow.com dari Tribunnews.com, Kamis (15/11/2018), mobil korban yang diberitakan hilang yakni mobil Nissan X-Trail bernomor polisi B 1705 UOQ, telah ditemukan oleh kepolisian di kawasan Cikarang, Kamis (15/11/2018).
Hal itu diungkapkan oleh Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Argo Yuwono.
"Mobil itu di suatu rumah di daerah Cikarang. Suatu rumah kost-kostan di sana," ujar Argo di Polda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (15/11/2018).
Argo mengatakan pihaknya segera mengolah tempat kejadian perkara (TKP) seusai mobil ditemukan.
"Dengan ditemukannya mobil tersebut kemudian dari Labfor Mabes Polri kemudian dengan Inafis Polda Metro Jaya, penyidik melakukan olah TKP mobil," jelas Argo.

7. Polisi mengamankan seorang pria
Selain itu, Argo juga mengatakan pihaknya telah mengamankan seorang pria yang diduga memiliki kaitan kasus pembunuhan satu keluarga di Bekasi.
"Ya (diamankan seorang pria)," ujar Argo saat dihubungi Kompas.com, Kamis (15/11/2018).
Pria yang diamankan oleh kepolisian diketahui berinisial HS yang membawa mobil mobil Nissan X-Trail korban.
HS ditangkap di Garut, tepatnya di kawasan Kaki Gunung Guntur.
"Dia berada di satu rumah atau saung. Dia di sana mengaku hendak naik gunung. Kita geledah dan ditemukan kunci mobil, HP dan uang Rp 4 juta," jelas Argo.
Namun demikian, HS menyanggah dugaan kepolisian.
Ia menyatakan tak melakukan apa pun kepada para korban.
Meski begitu, HS pun digelandang ke Mapolda Metro Jaya untuk didalami kasusnya.
"Kita tarik ke Polda, penanganan kita ambil. Tapi tetap Bekasi Kota bekerja," ujar Argo.
(TribunWow.com/ Roifah Dzatu Azmah)