Breaking News:

Pembunuhan Satu Keluarga

Satu Keluarga Jadi Korban Pembunuhan secara Sadis, Ini Sosok Korban di Mata Tetangga dan Gurunya

Kabar meninggalnya satu keluarga di Bekasi karena dibunuh, menyisakkan luka mendalam bagi keluarga dan orang-orang terdekat korban.

Penulis: Roifah Dzatu Azma
Editor: Claudia Noventa
WARTA KOTA/JOKO SUPRIYANTO
Keluarga dan kerabat mendoakan empat jenazah korban pembunuhan satu keluarga di Bekasi, di Gereja Lahai Roi, Pasar Rebo, Jakarta Timur, Rabu (14/11/2018). 

TRIBUNWOW.COM - Kasus pembunuhan satu keluarga di Bekasi, pada Selasa, (13/11/2018), masih menyisakkan luka mendalam bagi keluarga dan orang-orang terdekat korban.

Satu keluarga yang beranggotakan empat orang, bernama Diperum Nainggolan (38) suami, Maya Boru Ambarita (37) istri, Sarah Boru Nainggolan (9) anak pertama, dan Arya Nainggolan (7) anak kedua ditemukan tak bernyawa dengan luka beragam, dari senjata tajam hingga benda tumpul, pada Selasa, (13/11/2018).

Tetangga, keluarga, hingga guru memberikan kesaksian mengenai sosok keempat korban.

Fakta Kerusuhan Para Siswa di Dwijendra Bali, Adanya Instruksi dari Petinggi hingga Dugaan Korupsi

Dikenal Baik di Mata Tetangga

Dilansir TribunWow.com dari Tribun Jakarta, Selasa (13/11/2018), keluarga korban diketahui mengelola sebuah toko kelontong.

Seorang tetangga korban, Lita, mengaku sering berbelanja di toko milik keluarga Diperum Nainggolan.

Warung tersebut menurut dia cukup lengkap menjual berbagai perlengkapan kebutuhan sehari-hari seperti sembako, makanan dan sebagainya.

Lita menuturkan satu di antara korban, yakni seorang istri, Maya Boru Ambarit, dan anak-anaknya dikenal sebagai pribadi yang baik.

"Sering ngobrol, baik isterinya baik anak-anaknya juga baik, cuma suaminya kalau ngomong emang agak tinggi nadanya karena logat batak mungkin ya, tapi mereka sekeluarga baik saya sering belanja," jelas dia.

Cerita Warga Kenang Satu Keluarga Korban Pembunuhan di Bekasi hingga Sejumlah Kecaman untuk Pelaku

Satu keluarga di rumahnya Jalan Bojong Nangka II, Jatirahayu, Pondok Melati Kota Bekasi ditemukan tewas, pada Selasa (13/11/2018) dini hari.
Satu keluarga di rumahnya Jalan Bojong Nangka II, Jatirahayu, Pondok Melati Kota Bekasi ditemukan tewas, pada Selasa (13/11/2018) dini hari. (Warta Kota/Muhammad Azzam)

Ledakan Amarah Keluarga

Keempat jenazah korban tewas dikembalikan ke keluarga seusai menjalani tes otopsi oleh tim forensik RS Polri.

Ketika mobil ambulans yang akan mengantarkan jenazah tiba di Ruang Instalasi Forensik RS Polri Kramatjati, Jakarta Timur, tangis keluarga pecah.

Kerabat korban, Riana berkata lantang menatap ke arah ruang forensik.

"Mak Sarah, sadis sekali, Sarah!" kata Riana, Selasa (13/11/2018).

Sementara anak Riana, Gersom, mencoba menenangkan ibunya dengan memegang kedua bahunya dan menopang tubuh si ibu.

Pembunuhan Satu Keluarga di Bekasi, Pakar Forensik Sebut Anjing Peliharaan Korban Bisa jadi Saksi

"Kami kerabat satu gereja almarhumah," kata Gersom.

Gersom, mencoba menenangkan ibunya dengan memegang kedua bahunya dan menopang tubuh si ibu.

"Tunjukkan pembunuhnya Tuhan," kata Riana seraya mengarahkan tangannya ke atas.

Farel Nainggolan Lumban Raja, keluarga korban mengatakan kerluarga yang menjadi korban pembunuhan ini dikenal baik, rajin beribadah dan ramah.

Keluarga dan kerabat mendoakan empat jenazah korban pembunuhan satu keluarga di Bekasi, di Gereja Lahai Roi, Pasar Rebo, Jakarta Timur, Rabu (14/11/2018).
Keluarga dan kerabat mendoakan empat jenazah korban pembunuhan satu keluarga di Bekasi, di Gereja Lahai Roi, Pasar Rebo, Jakarta Timur, Rabu (14/11/2018). (WARTA KOTA/JOKO SUPRIYANTO)

"Keluarga ini rajin beribadah, tiap hari Minggu selalu mengantarkan anak ikut sekolah minggu juga di gereja. Di lingkungan rumah, mereka juga dikenal baik dan ramah terhadap tetangga sekitar," ucap Farel Nainggolan Lumban Raja, keluarga korban, Rabu (14/11/2018).

Lebih lanjut ia menjelaskan, setiap bulan saat acara pertemuan keluarga, Diperum Nainggolan dan istrinya Maya tidak pernah mengeluh atau bercerita bila ada masalah yang dihadapi.

"Kalau keluarga Batak tiap bulan ada pertemuan, mereka enggak pernah mengeluh sama keluarga. Baik-baik saja, tetangga juga bilang mereka baik," ujarnya di Gereja Persekutuan Oikoumene Umat Kristen (POUK) Lahai Roi, Cijantung, Pasar Rebo, Jakarta Timur.

Pasca Pembunuhan Satu Keluarga di Bekasi, Warga yang Penasaran Berdatang ke Tempat Kejadian

"Belum tahu apa motif sebenarnya, kalau melihat perilaku korban, mereka baik-baik saja," kata dia.

Dikatakan Farel, keluarga meminta pihak kepolisian segera mengusut tuntas kasus pembunuhan sadis ini dan menangkap para pelaku.

"Kami percayakan dan mohon dukungan aparat yang berwajib untuk segera menangkap pelaku," ucap dia.

Guru Anak-anak Korban Menangis

Para guru di sekolah Imanuel Viktori, tempat Arya Nainggolan dan Sarah Boru Nainggolan belajar, awalnya hanya mendengar ada perampokan di rumah korban.

Romme Winoka, Kepala SD Imanuel, mengatakan, pihak sekolah baru mengetahui korban tewas setelah pukul 09.00 WIB, Selasa (13/11/2018).

Pihak sekolah mendapatkan informasi dari salah satu kerabat korban yang anaknya juga sekolah di Imanuel Viktori.

"Jadi sudah jam segitu kok dua anak ini tidak juga datang ke sekolah. Tiba-tiba datang saudara korban bilang kalau ada perampokan di rumah mereka. Kita belum tahu tewas," kata Romme saat ditemui Warta Kota di Sekolah Imanuel Viktori, Rabu (14/11/2018).

"Jadi sudah jam segitu kok dua anak ini tidak juga datang ke sekolah. Tiba-tiba datang saudara korban bilang kalau ada perampokan di rumah mereka. Kita belum tahu tewas," kata Romme saat ditemui Warta Kota di Sekolah Imanuel Viktori, Rabu (14/11/2018).

Soal Pembunuhan Satu Keluarga di Bekasi, Kepolisian Sebut Masih Belum Tahu Siapa Terduga Pelaku

Ia mengatakan guru-guru lemas setelah memastikan dan mendapati muridnya juga tewas, sekitar pukul 09.30 WIB.

"Guru-guru ada yang coba cek ke sana. Belum tahu meninggal atau enggak. Tapi pas jenazahnya diangkut lemas kami semua lihatnya," ujarnya.

Atas kabar itu, suasana sekolah langsung berubah berduka.

Guru-guru lain dan Romme pun gemetar, serta menangis setelah mengetahui peristiwa yang merenggut nyawa murid-muridnya tersebut.

"Tahu meninggal, kita semua lemas. Engga kuat rasa. Akhirnya diputuskan sekolah diliburkan. Sekitar pukul 10.00, anak-anak kami pulangkan. Kita tidak nyangka orang terdekat kami, keluarga kami mendapatkan musibah," kata Romme.

Suka Mendengarkan Lagu? Begini Cara Mudah Menggunakan Spotify Via Browser Tanpa Download

Diberitakan sebelumnya, satu keluarga yang mendiami rumah di Jalan Bojong Nangka II, Jatirahayu, Pondok Melati, Kota Bekasi, pada Selasa (13/11/2018), ditemukan tewas mengenaskan.

Dilansir TribunWow.com dari Warta Kota, Selasa (13/11/2018), Kepala Forensik Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Kombes pol Edy Purnomo mengungkapkan hasil penyelidikan terhadap jenazah korban.

Edy mengatakan pada tubuh jenazah, terdapat luka-luka dari benda tumpul dan senjata tajam.

"Luka senjata tajam, ada banyak, ada benda tumpul juga. Anak juga ada luka sajam," kata Edy Purnomo, Selasa (13/11/2018).

Berdasarkan penuturan Edy, luka yang diderita korban terdapat pada perut hingga ke kepala.

"Susah kalau ngomong kebanyakan. Ya pokoknya serangannya banyak," ucapnya.

Edy menuturkan, jika dilihat dari luka pada jenazah, pelaku diduga lebih dari satu.

Sebelumnya, Kapolres Metro Bekasi Kombes Indarto mengatakan kedua anak yakni Sarah Boru Nainggolan (9) dan Arya Nainggolan (7) tewas diduga akibat disekap hingga kehabisan oksigen, dilansir TribunWow.com dari Tribun Jakarta.

"Sedangkan untuk anak luka kehabisan oksigen karena tidak ditemukan luka terbuka. Nanti hasil tepatnya semua jenazah kita kirimkan ke Kramat Jati untuk diotopsi," jelas dia.

Adapun keempat korban yakni suami dan istri ditemukan di ruang televisi sedangkan kedua anaknya ditemukan di ruang tidur.

"Korban saat ditemukan sudah berlumuran darah di ruang TV, sedangkan kedua anaknya ditemukan di kamar tidur," jelas Indarto. 

(TribunWow.com/ Roifah Dzatu Azmah)

Tags:
Pembunuhan satu keluarga di BekasiBekasiJawa Barat
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved