Breaking News:

Pembunuhan Satu Keluarga

Pembunuhan Satu Keluarga di Bekasi - Tetangga Mulai Resah dan Berharap Pelaku Dihukum Mati

Tetangga korban pembunuhan yang menewaskan satu keluarga di Kota Bekasi, kini mulai resah setelah terjadi pembunuhan keji tersebut.

Penulis: muhammad syaifudin bachtiar
Editor: Bobby Wiratama
Grafis Tribunwow/Kurnia Aji Setyawan
Ilustrasi Pembunuhan 

TRIBUNWOW.COM - Tetangga korban pembunuhan yang menewaskan satu keluarga di Jalan Bojong Nangka RT02/07 Kelurahan Jati Rahayu, Kecamatan Pondok Melati, Kota Bekasi, kini mulai resah setelah terjadi pembunuhan keji tersebut.

Diketahui bahwa Dperum Nainggolan (38) beserta keluarganya ditemukan sudah tak bernyawa di dalam rumahnya, Selasa (13/11/2018).

Kekhawatiran pun muncul di kalangan para tetangga lantaran hingga saat ini pelaku pembunuhan belum terungkap.

Tetangga korban, Darmi bahkan mengaku saat ini keluarganya lebih waspada dengan keamanan di rumahnya dan juga anaknya.

Ia mengatakan kekejaman pelaku yang tega membunuh anak korban, juga mendatangkan kekhawatiran sendiri bagi dirinya.

"Saya jadi waspada aja, takut rumah dimasukin orang jahat. Takut anak saya juga diapa-apain orang jahat. Sekarang zaman sudah parah, bunuh-bunuh gitu," ujar Darmi dilansir dari Wartakota.

Pembunuhan Satu Keluarga di Bekasi, Istri Sempat Unggah Surat dari Anak sebelum Ditemukan Tewas

Darmi juga menilai pelaku pembunuhan tersebut sangat keji dan pantas mendapat hukuman mati.

"Itu pembunuhan paling keji. Saya saja bunuh binatang aja engga berani, ini sampai anaknya ikut dibunuh juga. Pelaku wajib dihukum mati," tambah Darmi.

Sementara itu tetangga lainnya, Suryani juga mengatakan hal yang serupa.

Ia mengaku khawatir dengan kondisi di sekitar lingkungannya, kekhawatiran tersebut bahkan membuat dirinya tidak bisa tidur nyeyak lantaran terbayang dengan peristiwa nahas itu.

Suryani yang masih satu RT dengan tetangga takut pelaku masih ada sekitarnya.

"Semalam saya susah tidur, kebayang takut gitu. Takut rumah saya dimasukin orang. Takut bangat lah," kata Suryani.

Senada dengan Darmi, Suryani ingin pelaku mendapat hukuman yang setimpal dengan apa yang dilakukannya.

"Cepat ditangkap saja pelaku, yang pasti harus dihukum mati. Kalau perlu disiksa dulu kayak korbannya," tuturnya.

Lebih lanjut, Suryani mengaku terkejut dengan kejadian tersebut.

Ia tak menyangka tetangganya bakal tewas secara tragis, ia juga menilai selama ini korban dikenal baik dan ramah pada tetangganya meskipun terlihat berwatak keras.

"Sama tetangga enggak ada masalah. Saya suka becanda, ngobrol. Tapi memang nada bicaranya kan khas orang Batak," ujarnya.

Korban Pembunuhan Satu Keluarga akan Dimakamkan di Kampung Halaman, Tangis Kerabat Pecah

Penghuni kontrakan di dekat lokasi kejadian, Nining juga mengaku tak percaya dengan peristiwa tragis tersebut.

Nining juga mengaku takut dan berharap setelah tertangkap pelaku dapat diganjar hukuman yang sepadan.

"Takut bangat saya. Harapannya ya semoga pelakunya ketangkap dan dihukum mati," ucap Nining.

Sementara itu dikutip dari Tribunnews, keempat korban yaitu Diperum Nainggolan, Maya Ambarista, Sarah Nainggolan dan Arya Nainggolan akan dimakamkan di kampung halamannya Samosir, Sumatera Utara.

Kesedihan juga dirasakan oleh kerabat korban, Riana yang datang ke RS Kramat Jati bersama anaknya, Gersom untuk melihat kondisi korban.

"Mak Sarah, sadis sekali Sarah!" kata Riana lantang saat mendatangi RS Kramat Jati, Selasa (13/11/2018).

"Kami kerabat satu gereja almarhumah," kata Gersom.

Riana juga berdoa, agar pelaku pembunuhan tersebut segara ditangkap.

"Tunjukkan pembunuhnya Tuhan," kata Riana seraya mengarahkan tangannya ke atas.

Pembunuhan Satu Keluarga di Bekasi - Tak Hanya Kehabisan Oksigen, Anak Korban juga Miliki Luka Sajam

Nantinya keempat jenazah akan diberangkatkan ke Gereja Lhai Roi, Cijantung, dan kemudian dimakankan di kampung halamannya di Samosir, Sumatera Utara.

Menurut keterangan Kepala Instansi Forensik RS Bhayangkara Polri Tingkat I Said Sukanto, Kombes Pol Edy Purnomo, jenazah satu keluarga di Bekasi dibunuh beberapa jam sebelum ditemukan di tempat kejadian perkara.

"Dugaan waktu kematian pasti belum lama dari ditemukan di TKP-nya. Mungkin beberapa jam sebelum saat ditemukan di TKP," kata Edy, Selasa (13/11/2018).

Edy menambahkan bahwa belum muncul tanda-tanda kematian seperti kaku dan lebam pada mayat.

"Karena dari kaku mayat dan tanda-tanda kematian," kata Edy. (*)

Sumber: TribunWow.com
Tags:
Pembunuhan Satu KeluargaPolres Metro Bekasi KotaPondok Melati
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved