Pembunuhan Satu Keluarga
Pembunuhan Satu Keluarga di Bekasi - Tak Hanya Kehabisan Oksigen, Anak Korban juga Miliki Luka Sajam
Satu keluarga yang beralamat di Jalan Bojong Nangka 2 RT 02 RW 07 Kelurahan Jatirahayu, Kecamatan Pondok Melati, Bekasi ditemukan tewas di rumahnya.
Penulis: Ananda Putri Octaviani
Editor: Bobby Wiratama
Sementara itu, mengutip Tribun Jakarta, Edy membeberkan, luka yang paling fatal dari kasus pembunuhan satu keluarga di Bekasi ini ditemukan di leher dan kepala korban.
"Luka ada di leher semua. Memang ada yang di dada tapi tidak terlalu fatal. Tapi umumnya yang fatal sekali ada di leher dan di kepala," kata Edy.
Edy mengaku belum dapat memastikan penyebabk kematian empat anggora keluarga di Bekasi itu.
Ia menuturkan, pihaknya akan melakukan pemeriksaan lebih mendalam.
"Kami saat ini masih melakukan pemeriksaan lebih mendalam tentang luka dan sebaginya. Tentunya akan mengambil kesimpulan setelah pemeriksaan ini. Luka mana yang menyebabkan kematian apakah luka yang senjata tajam atau yang senjata tumpul," ujar Edy.
Edy juga menjelaskan,saat ini pihaknya masih belum dapat menentukan waktu kematian, dari empat anggota keluarga yang menjadi korban diduga pembunuhan tersebut.
• Pembunuhan Satu Keluarga di Bekasi, Pihak Kepolisian Bentuk Tim Khusus untuk Ungkap Kasus
Namun, petugas forensik menduga bahwa waktu kematian tidak terlalu lama, dari waktu penemuan jenazah oleh tetangga korban.
"Dugaan waktu kematian pasti belum lama dari ditemukan di TKP-nya. Mungkin beberapa jam sebelum saat ditemukan di TKP. Karena dari kaku mayat dan tanda-tanda kematian belum muncul semua," ungkapnya.
Selanjutnya, pihak PS Polri akan menyelidiki luka mana yang menjadi penyebab kematian korban.
Ini dilakukan untuk mempermudah proses penyelidikan yang dilakukan oleh pihak kepolisian.
"Tentunya akan mengambil kesimpulan setelah pemeriksaan ini. Luka mana yang menyebabkan kematian apakah luka yang senjata tajam atau yang senjata tumpul," ujar
Sebelumnya, Kapolres Metro Bekasi Kombes Indarto mengatakan terdapat luka yang berbeda-beda yang dialami oleh keempat korban.
Untuk suami istri mengalami luka senjata tajam pada bagian leher.

Diperum Nainggolan (38) kepala keluarga mengalami luka pada bagian leher, Maya Boru Ambarita (37) istri mengalami luka yang sama pada bagian leher.
Kemudian kedua anak yakni Sarah Boru Nainggolan (9) dan Arya Nainggolan (7) tidak mengalami luka terbuka namun tewas diduga akibat disekap hingga kehabisan oksigen.