Kabar Tokoh
Tanggapi Puisi Fadli Zon yang Berjudul 'Ada Genderuwo di Istana', Moeldoko: Itu Mengada-ada
Kepala Kantor Staf Kepresidenan (KSP), Jenderal TNI (Purn) Moeldoko memberikan tanggapan terkait puisi yang berjudul 'Ada Genderuwo di Istana'.
Penulis: Vintoko
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Kepala Kantor Staf Kepresidenan (KSP), Jenderal TNI (Purn) Moeldoko memberikan tanggapan terkait puisi yang berjudul 'Ada Genderuwo di Istana'.
Hal itu ia sampakan saat menjadi narasumber dalam program 'Primetime News' Metro TV yang diunggah di YouTube, Senin (12/11/2018).
Awalnya, pembawa acara meminta tanggapan Moeldoko terkait puisi yang berjudul 'Ada Genderuwo di Istana' itu.
• Tanggapi Istilah Genderuwo hingga Sontoloyo, Rocky Gerung: Menandakan Jokowi Tidak Origin Lagi
Menanggapi hal itu, Moeldoko mengatakan jika puisi itu dibuat oleh orang-orang yang tersindir istilah 'Politik Genderuwo' yang dilontarkan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Itu orang-orang yang kena sasaran peluru aja yang kebakaran jenggot. Kalau biasa-biasa saja, tenang-tenang aja sesungguhnya," ujar Moeldoko.
Lebih lanjut, Moeldoko mengatakan tuduhan yang disampaikan dalam bentuk puisi itu mengada-ada.
"Kalau lihat puisi ada orang berjenggot di Istana, saya sudah tanya ke Danpaspampres (Komandan Pasukan Pengamanan Presiden), enggak ada juga yang dituduhkan itu. Jadi itu tuduhan-tuduhan yang mengada-ada," tutur Moeldoko.
• Pidato di Hari Jadi PSI, Presiden Jokowi kembali Sebut Istilah ‘Politik Genderuwo’
"Jadi saya rasa mau bikin puisi balasan ya (terhenti sejenak). Itu saya pikir nggak seperti itu."
Saat ditanya apakah pihaknya akan membuat puisi balasan, Moeldoko mengatakan akan membuat puisi berjudul 'Ada Paspampres di Istana'.
"Bisa juga, tapi kita nggak merasa diserang nggak ada apa-apa di sini, biasa-biasa saja. Mungkin kalau judulnya 'Ada Paspampres di Istana'," kata Moeldoko sembari tertawa.
Sebelumnya, puisi yang berjudul 'Ada Genderuwo di Istana' dibuat oleh Wakil Ketua Umum Gerindra Fadli Zon.
Puisi itu dibuatnya sebagai tanggapan atas pidato Presiden Jokowi soal 'Politik Genderuwo'.
Dikutip dari akun Twitter-nya, @fadlizon, dirinya mengaku menciptakan puisi tersebut sesuai dengan permintaan seseorang.
Meski begitu, dirinya tak mengungkapkan secara gamblang siapa seseorang yang dimaksud.