Pembunuhan Satu Keluarga
Pembunuhan Satu Keluarga di Bekasi, 5 Fakta Tersusun dari Pernyataan Polisi hingga Kecurigaan Warga
Fakta-fakta dugaan pembunuhan satu keluarga di Kelurahan Jatirahayu, Kecamatan Pondok Melati, Kota Bekasi, Selasa (13/11/2018) dini hari.
Penulis: Vintoko
Editor: Bobby Wiratama
Pada pagi hari sebelum berangkat kerja sekitar pukul 06.30 WIB, saksi melihat korban belum bangun.
Saksi pun curiga dan membuka jendela.
Saksi melihat banyak korban dan sudah tergeletak serta terdapat darah. Saksi memanggil saksi lainnya untuk melihat jendela. Mereka melaporkan hal tersebut kepada Ketua RT dan Polsek Pondok Gede," katanya.
Erna mengungkapkan penyelidikan masih berlangsung dan belum ada indikasi barang yang hilang.
"Belum ada (barang yang hilang). Sementara ini masih kronologi," ujarnya.
• Pembunuhan Satu Keluarga di Jatirahayu Bekasi, Kakak Korban Menangis Histeris: Kok Tega Banget
4. Pernyataan Kerabat Korban
Kakak Diperum Nainggolan (38), Intan Sitanggang mengaku kaget saat melihat keluarganya tewas.
Dirinya mengatakan jika dirinya mendapat kabar dai kakaknya di Medan, Sumatera Utara.
"Pertama kali dikasih tahu sama saudara di Medan, bilangnya ada perampokan. Saya langsung ke rumahnya," kata Intan kepada Warta Kota, Selasa (13/11/2018).
Setelah datang ke lokasi, dirinya kaget rumah sudah diramaikan warga.
"Saya kira perampokan saja enggak sampai tewas. Enggak tahunya malah tewas gitu. Lemas saya, enggak kuat saya," ucapnya.

Intan Sitanggang, kakak Diperum Nainggolan (38) yang tewas bersama istri dan kedua anaknya, menangis histeris melihat jenazahnya dibawa ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati (WARTA KOTA/MUHAMAD AZZAM)
5. Korban Dikenal sebagai Orang yang Baik
Ia menambahkan, adiknya orang baik dan tidak pernah ada masalah.
"Dia baik bangat, enggak pernah ada masalah apa-apa. Saya kaget makanya, kenapa jahat bangat (pelakunya)," ucapnya.
Menurutnya, Diperum Nainggolan (38) telah tinggal di rumah itu selama lima tahun, dan telah dua tahun membuka warung.
"Suaminya kerja, sama buka warung. Istri yang jaga warungnya. Anak-anaknya masih pada kecil, tega bangat ya?" cetusnya. (*)