Pendapatan Menteri Lebih Tinggi dari PM Malaysia Mahathir Mohamad, Sebulan Mencapai Rp 309 Juta
Lembaga anti korupsi Malaysia mengumumkan harta kekayaan para menteri dan pejabat lainnya.
Editor: Mohamad Yoenus
Deklarasi kekayaan secara reguler dapat mencegah kasus korupsi seperti 1MDB, kasus yang menjerat Najib Razak
Najib dan istrinya Rosmah Mansor mengejutkan Malaysia saat polisi menyita aset dari enam rumah milik Najib setelah ia ditahan dilaporkan mencapai US$273 juta atau sekitar Rp 4.143 triliun.
Namun Najib menyatakan tak bersalah berulangkali, dan mengatakan bahwa dana dari aset yang disita bukan dari 1MDB tapi hadiah dari pemerintah Arab Saudi untuk pengeluaran pemilu.
Saat ini Najib dan istrinya tengah diadili atas dakwaan korupsi menyangkut dana dari 1MDB.
Aktivis yang mengkampanyekan keterbukaan data, Kuek Ser Kuang Keng menyatakan bahwa situs badan anti korupsi itu masih kurang informasi penting, namun berguna.
"Misalnya jika para pejabat membeli aset baru seperti rumah mewah, maka akan sulit untuk membandingkan mereka mampu membeli dengan pendapatan bulanan seperti ini," kata Kuek Ser.
Kuek menyatakan ia masih khawatir bahwa badan anti korupsi tidak mengungkapkan semua data yang mereka peroleh dari para pejabat karena "isu politik."
"Yang mengkhawatirkan saya adalah mereka (badan anti korupsi) tidak punya komitmen, tidak ada keinginan politik untuk untuk memaparkan laporan yang lengkap. itu yang saya khawatir. Saya harap masalah teknis dan bukan masalah politik."
Ketua badan anti korupsi, Shukri Abdull, menyatakan kepada surat kabar Malaysia, The Star, bahwa merkea menunggu persetujuan dari para menteri untuk merinci aset mereka.
"Saat ini, kami menunggu keputusan kabinet untuk menerbitkan aset para menteri," kata Shukri.
Shukri juga mengatakan kepada kantor berita Bernama bahwa dia mengingatkan mereka yang tak melaporkan kekayaan akan dianggap melakukan kejahatan. (*)