Pesawat Lion Air Jatuh
Ketum IPI: Pilot Wajib Baca Laporan Perawatan Mesin sebelum Terbang
Ketum IPI Capt. Rama Noya mengatakan bahwa pilot harus membaca laporan perawatan mesin oleh flight engineer sebelum terbang.
Penulis: Maria Novena Cahyaning Tyas
Editor: Astini Mega Sari
TRIBUNWOW.COM - Ketua Umum (Ketum) Ikatan Pilot Indonesia (IPI) Capt. Rama Noya mengatakan bahwa pilot harus membaca laporan perawatan mesin oleh flight engineer sebelum terbang.
Hal ini disampaikannya ketika mengadakan konferensi pers terkait jatuhnya pesawat Lion Air dengan nomor penerbangan JT 610, Jumat (2/11/2018).
Melansir dari KompasTV, Rama menyebut bahwa secara prosedural, pilot wajib membaca semua hal yang ditulis di dalam maintenance lookbook.
• KNKT Harus Laporkan Data dan Fakta dari Black Box 1 Bulan setelah Tanggal Kecelakaan Lion Air JT 610
"Secara prosedural, bagi seorang pilot, semua yang ditulis di dalam maintenance lookbook, selama dia bisa yakin bahwa pesawat tersebut telah dilakukan perbaikan dan sudah berdiskusi dengan flight engineer dan akan mengatakan apa saja yang sudah dikerjakan, kemudian dia akan membubuhkan tanda tangan," tutur Rama.
Jika flight engineer membubuhkan tanda tangan pada maintenance lookbook, maka artinya, menurut teknisi, pesawat tersebut layak terbang.
Kemudian, captain atau pilot in command akan berdiskusi dengan flight engineer perihal kondisi pesawat tersebut.
"Jika dia (pilot in command) yakin bahwa pesawat tersebut layak terbang, maka dia akan membubuhkan tanda tangan juga pada maintenance lookbook dan dia akan menerbangkan pesawat tersebut," imbuhnya.
• Otoritas Australia Imbau Pejabatnya Tak Gunakan Lion Air, Edward Sirait Minta Penjelasan
Tonton videonya di sini.
Diberitakan sebelumnya, IPI memberikan apresiasi dan penghargaan setinggi-tingginya kepada pemerintah dan pihak terkait yang telah berperan dalam cepat ditemukannya sebagian kotak hitam atau black box milik pesawat Lion Air PK-LQP JT 610.
"Kami menyampaikan penghargaan ke TNI/Polri, Basarnas, KNKT, BPPT dan unsur terkait yang bekerja tidak mengenal lelah sehingga black box dari pesawat PK-LQP dapat ditemukan dalam waktu yang relatif cepat," kata Ketua Umum Ikatan Pilot Indonesia, Capt Rama Noya, Jumat (2/11/2018) di Gedung Graha Dirgantara, Halim, Jakarta Timur, seperti yang TribunWow.com lansir dari Tribunnews.com.
Ikatan pilot berharap, dengan ditemukannya bagian black box pada Kamis (1/11/2018) kemarin, dapat menjadi titik awal proses investigasi oleh KNKT secara profesional, cermat, teliti, dan transparan.
• Kotak Hitam Ditemukan, Pakar Sebut Analisa Black Box Bisa Makan Waktu hingga Maksimal 1 Tahun
"Kami berharap agar hasil investigasi dari KNKT dapat mengungkap penyebab terjadinya accident Lion Air PK-LQP 29 Oktober 2018 lalu termasuk bisa menjadi masukan untuk dapat meningkatkan national safety system menjadi baik dan sempurna. Juga semoga kedepan celah terjadinya accident dapat ditiadakan," tutur Capt Rama Noya.
Tak lupa, Ikatan Pilot Indonesia juga menyampaikan rasa duka cita yang mendalam kepada korban, kru penerbangan, dan keluarga yang ditinggalkan atas insiden yang terjadi pada pesawat Lion Air JT 610. (*)