Breaking News:

Pesawat Lion Air Jatuh

Pegawai Kejari Pangkalpinang Jadi Penumpang Lion Air JT610, Jaksa Agung Beri Beasiswa ke Anak Korban

Jaksa Agung HM Prasetyo beserta jajarannya mengunjungi keluarga korban pesawat Lion Air JT 610, Dodi Junaidi, Selasa (30/10/2018)

Penulis: Maria Novena Cahyaning Tyas
Editor: Astini Mega Sari
Capture YouTube KompasTV
Jaksa Agung HM Prasetyo mengunjungi keluarga korban jatuhnya Lion Air JT 610, Dodi Junaidi, di Tangerang Selatan, Banten, Selasa (30/10/2018) sore. 

TRIBUNWOW.COM - Jaksa Agung HM Prasetyo beserta jajarannya mengunjungi keluarga korban pesawat Lion Air JT 610, Dodi Junaidi, Selasa (30/10/2018), dikutip TribunWow.com dari KompasTV, Rabu (31/10/2018).

Diketahui, korban Dodi Junaidi merupakan Kepala Seksi Pidana Khusus (Kasie Pidsus) di Kejari Pangkalpinang yang pada Senin (29/10/2018) hendak kembali bekerja setelah mengunjungi keluarganya di Tangeran Selatan, Banten.

Selain berkunjung, Jaksa Agung juga berencana memberikan beasiswa untuk ketiga anak Dodi Junaidi.

Jaksa Agung akan memberikan beasiswa pendidikan kepada anak korban senilai Rp 300 juta.

"Ya tadi saya sampaikan kepada mereka (keluarga Dodi) bahwa kita akan berusaha semampunya untuk membantu kelangsungan pendidikan bagi anak-anak," tutur HM Prasetyo ketika diwawancarai awak media usai mengunjungi keluarga Dodi Junaidi.

Selain menyampaikan bahwa ketiga anak Dodi akan diberikan beasiswa pendidikan, Jaksa Agung juga mengungkapkan cita-cita ketiga anak tersebut.

Menhub Tunggu Kotak Hitam Ditemukan sebelum Tentukan Sanksi untuk Lion Air

"Ada tiga orang di sini, anak kecil-kecil, yang satu ingin jadi profesor, yang kedua ingin jadi chef, yang terakhir ingin jadi dokter dan jaksa. Tentunya kami mendoakan, semoga cita-cita mereka bisa terkabul," imbuhnya.

Setelah mengunjungi keluarga Dodi Junaidi, Jaksa Agung beserta jajarannya kemudian melanjutkan perjalanan menuju rumah korban jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 yang lain.

Diberitakan Tribunnews.com sebelumnya, keluarga Dodi Junaidi mengaku tak memiliki firasat apapun sebab Dodi sudah biasa pulang pergi Jakarta-Pangkalpinang untuk menengok keluarganya dan bekerja.

"Saya enggak ada firasat apa-apa, karena dia sudah biasa untuk pergi ke Pangkalpinang di Senin pagi," kata Muhamad Sidik, ayah Dodi di Ciputat Timur, Tangerang Selatan, Selasa (30/10/2018).

Muhamad Sidik mengaku terkejut ketika pertama kali mendengar berita pesawat Lion Air JT 610 yang ditumpangi anaknya hilang kontak setelah 13 menit mengudara.

Ungkap Alasan Pembebastugasan Direktur Teknik Lion Air, Menhub: Ini Sementara

Kendati demikian, ia mencoba untuk berpikir positif bahwa anaknya baik-baik saja.

Namun, ketika ia menemukan nama anaknya di manifes penumpang, Sidik menyebut bahwa semuanya sudah jelas, anaknya menjadi korban Lion Air JT 610.

Sidik menceritakan bahwa pagi itu, Senin (29/10/2018) Dodi memang mengejar upacara pagi di kantornya, dan oleh sebab itulah ia memilih penerbangan paling pagi ke Pangkalpinang, yakni penerbangan Lion Aor JT 610.

Setekah mendapat kabar tersebut, Sidik mengaku bergegas menuju Bandara Soekarno-Hatta.

Halaman
12
Sumber: Kompas TV
Tags:
Pesawat Lion Air JatuhLion AirPesawat Lion Air JT-610
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved