7 Fakta Mobil Esemka yang akan Diproduksi Massal, Dipesan Ribuan Orang hingga Spesifikasi dan Harga
Mobil Esemka generasi III akan segera diproduksi secara massal di awal tahun 2019 mendatang.
Penulis: Hestin Nurindah
Editor: Astini Mega Sari
Sukiyat memperkirakan bahwa 15.000 unit yang akan diproduksi nantinya masih kurang untuk mencukupi kebutuhan pasar.
"Saya optimitis pangsa pasar kendaraan jenis ini bagus. Saya kira 15.000 unit kendaraan setahun itu nanti masih kurang," tambahnya.
• Inisiator Mobil Esemka: Ribuan Pemesan Sudah Mengantre Meskipun Baru Diproduksi Januari 2019
6. Harga dan cara pemesanan
Satu unit kendaraan mobil Esemka generasi III ini nantinya akan dijual dengan harga Rp 70 juta.
Rencananya, mobil Esemka generasi III ini akan dipasarkan melalui pemesanan yang cukup mudah.
Masyarakat yang ini memesan, cukup meninggalkan kartu identitas (KTP) dan nomor telepon.
Setelah kendaraan selesai, pemesan akan langsung dihubungi melalui nomor telepon.
7. Komentar Jokowi
Jokowi menegaskan jika produksi mobil Esemka bukan menjadi kewenangannya.
Hal tersebut disampaikan Jokowi setelah mobil yang sempat dia promosikan saat menjabat sebagai Wali Kota Solo, muncul lagi menjelang Pilpres 2019.
"Saya urusan apa dengan produksi Esemka. Enggak ada urusan pemerintah. Itu dikerjakan penuh oleh industri, dikerjakan penuh oleh swasta. Pemerintah tidak ikut campur di situ," kata Jokowi di ICE, BSD, Tangerang Selatan, Rabu (24/10/2018), seperti yang dikutip dari Kompas.com.
Jokowi menjelaskan, mobil Esemka mulanya merupakan prototipe dari anak-anak sekolah menengah kejuruan di Solo, Jawa Tengah, yang dibantu sejumlah teknisi perusahaan besar.
Saat menjabat sebagai wali kota Solo, Jokowi mendukung agar mobil itu lolos uji emisi dan tes laik jalan.
"Ya, kan, bagus dan saya saat itu menjadi wali kota hanya mendorong. Jangan dipikir saya yang membuat mobil Esemka," ujarnya.
Jokowi mengatakan, dirinya tetap mendukung keberlanjutan produksi mobil Esemka.
Ia berjanji akan hadir untuk meresmikan andai pihak industri benar-benar merealisasikannya.
"Kalau itu jadi, saya pasti datang dan akan saya buka karena itu jelas brand dan principal Indonesia," kata dia.
(*)