Breaking News:

Kabar Tokoh

Fadli Zon Bahas soal Angka Kemiskinan, Dedek Prayudi Unggah Data BPS: Tidak Capek Bohong Pak?

Jubir PSI Dedek Prayudi menanggapi kritikan Wakil Ketua DPR Fadli Zon terkait empat tahun pemerintahan Jokowi-JK.

Penulis: Vintoko
Editor: Claudia Noventa
Kolase Grafis TribunWow/Twitter @Uki23
Fadli Zon dan Dedek Prayudi 

17) Capaian itu sebenarnya menyedihkan, karena sangat jauh di bawah janji kampanye Presiden @jokowi yg mengatakan ekonomi akan meroket hingga 7 persen.

18) Jika kita membaca kembali RPJMN 2015-2019 yg disusun pemerintah, yg menargetkan pertumbuhan 8% pada tahun 2019 nanti, maka berkaca pada situasi hari ini, cukup jelas perhitungan ekonomi pemerintah mmg tak pernah akurat.

19) Rendahnya angka pertumbuhan ekonomi ini berbanding terbalik dengan melesatnya jumlah utang pemerintah dalam empat tahun terakhir.

20) Berdasarkan data Bank Indonesia dan Kementerian Keuangan, selama empat tahun jumlah utang kita melesat hingga 69,75 persen.

21) Pada kuartal ketiga 2014, sebelum Presiden @jokowi dilantik, posisi utang pemerintah mencapai Rp2.601,71 triliun. Namun pada kuartal ketiga tahun ini, posisi utang tersebut telah menembus angka Rp4.416,37 triliun.

22) Dengan angka pertumbuhan utang yang mencapai 13 hingga 14 persen per tahun, sementara angka pertumbuhan ekonomi stagnan di kisaran 5 persen, jelas menunjukkan kinerja ekonomi pemerintah sangatlah tak efisien.

23) Selain tidak efisien, angka-angka itu juga menunjukkan pembangunan infrastruktur tak punya dampak kemajuan ekonomi.

24) Kita semua tentu sepakat pembangunan infrastruktur itu penting. Tapi pembangunan infrastruktur yg ditopang oleh utang sebenarnya sangat berbahaya.

25) Apalagi, infrastruktur yang dibangun pemerintah ternyata bukan public services yg bisa dinikmati gratis oleh masyarakat, tapi infrastruktur privat berbayar, seperti jalan tol dan sejenisnya.

26) Terkait defisit anggaran, RPJMN jelas menargetkan defisit anggaran hingga tahun 2019 harus ditekan hingga 1 persen PDB. Dalam kenyataannya, defisit anggaran kita masih terus berada di atas angka 2 persen.

27) Tahun lalu angkanya bahkan pernah hampir menyentuh 3 persen. Sekali lagi, selain tak akurat, pemerintah tidak disiplin dgn target yg telah dibuatnya.

4 Tahun Jokowi-JK, Pengamat Politik Menilai Sejumlah Program Nawacita Belum Terlaksana dengan Baik

28) Hal yang sama juga terjadi untuk soal kemiskinan. Pada Juli lalu, kita dihebohkan oleh data BPS yang menunjukkan angka kemiskinan turun menjadi 9,82 persen, atau jumlahnya menjadi 25,95 juta orang.

29) Angka itu kemudian segera diklaim pemerintah sbg angka kemiskinan terendah sejak Indonesia merdeka. Masalahnya adalah, dlm RPJMN tingkat kemiskinan yg ditargetkan pemerintah adalah 7 hingga 8 persen.

30) Sehingga, angka 9,82 persen itu jelas masih sangat jauh dari target. Selain itu kita perlu kritisi ukuran kemiskinan yg standarnya bukan standar internasional.

31) Klaim pemerintah ini bs sangat menyesatkan. Kalau dilihat dari persentasenya, angkanya memang turun, tapi kenyataan faktualnya tidaklah seperti itu. Pada tahun 1996, angka kemiskinan adalah 11,3 persen.

Halaman
1234
Sumber: TribunWow.com
Tags:
Fadli ZonDedek PrayudiTwitterDewan Perwakilan Rakyat (DPR)Partai Solidaritas Indonesia (PSI)Badan Pusat Statistik (BPS)
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved