Breaking News:

Kabar Tokoh

Fadli Zon Bahas soal Angka Kemiskinan, Dedek Prayudi Unggah Data BPS: Tidak Capek Bohong Pak?

Jubir PSI Dedek Prayudi menanggapi kritikan Wakil Ketua DPR Fadli Zon terkait empat tahun pemerintahan Jokowi-JK.

Penulis: Vintoko
Editor: Claudia Noventa
Kolase Grafis TribunWow/Twitter @Uki23
Fadli Zon dan Dedek Prayudi 

2) Secara umum, menurut penilaian sy, kinerja pemerintah sgt jauh panggang dari api. Pemerintah tak disiplin dgn target-target yg ditetapkannya sendiri, sehingga capaian selama empat tahun memerintah jadi tak ada yg mengesankan.

3) Nilainya di bawah rata-rata. Kalau anak sekolah, dgn nilai tsb pasti tdk naik kelas.

4) Dalam bidang hukum dan HAM, misalnya, pd Januari lalu, Majalah The Economist merilis Indeks Demokrasi Dunia Tahun 2017.

5) Indeks itu memaparkan penilaian ttg keberlangsungan demokrasi di setiap negara yg diukur dgn menggunakan lima variabel penilaian, yaitu (1) proses elektoral dan pluralisme, (2) keberfungsian pemerintahan, (3) partisipasi politik, (4) kultur politik, dan (5) kebebasan sipil.

6) The Economist menyebut bahwa posisi Indonesia dalam indeks tersebut merosot tajam 20 puluh peringkat dari penghitungan tahun 2016.

7) Selain itu, menurut hasil penelitian Freedom House, indeks kebebasan HAM dan demokrasi di Indonesia juga mengalami kemerosotan.

8) Indonesia semula sdh masuk pd kategori negara dgn demokrasi bebas, namun kini kembali mnjd separuh bebas. Hasil penelitian tsb sejalan dgn data BPS yg menyebutkan skor demokrasi di Indonesia turun, dari angka 72 menjadi 70.

4 Tahun Jokowi-JK, Ini Dia 7 Momen Unik Blusukan sang Presiden

9) Semua itu menunjukkan capaian buruk sekaligus menandai kemunduran dalam kehidupan berdemokrasi kita.

10) Sementara, dari sudut ekonomi-politik, dalam catatan saya ada sekitar 8 indikator penting yang bisa dan biasa digunakan untuk mengukur kinerja ekonomi pemerintah

11) seperti pertumbuhan ekonomi, tingkat inflasi, nilai tukar Rupiah, cadangan devisa, defisit anggaran, rasio utang pemerintah, tingkat pengangguran, dan tingkat kemiskinan.

12) Jika kita menggunakan target yang ditetapkan oleh pemerintah sendiri, dari 8 indikator tadi, hampir semuanya tak mencapai target. Hanya satu indikator saja yang targetnya tercapai, yaitu tingkat inflasi.

13) Itupun dgn satu catatan penting: inflasi kita rendah bukan karena keberhasilan pemerintah mengatur perekonomian, melainkan karena terjadinya pelemahan daya beli masyarakat.

14) Terkait pertumbuhan ekonomi, misalnya, sejak 2014 pemerintah tak pernah menembus target yang ditetapkannya sendiri, baik target dalam RPJMN maupun target APBN. Capaian pemerintah selalu berada di bawah target.

15) Pada 2015, target pertumbuhan ekonomi dalam RPJMN adlh 5,8%, dan target APBN 5,7%, tapi realisasinya hanya 4,8%. Pada 2016, target RPJMN 6,6%, lalu target APBN 5,1%, tetapi capaian hanya 5,02%.

16) Begitu juga pada 2017, target RPJMN-nya 7,1%, target APBN 5,2%, namun capaian hanya 5,07%. Hal yang sama saya kira juga akan terjadi pada 2018 ini, di mana target RPJMN mencapai 7,5%, target APBN 5,4%, namun realisasi hingga bulan September kemarin baru 5,1%.

Halaman
1234
Sumber: TribunWow.com
Tags:
Fadli ZonDedek PrayudiTwitterDewan Perwakilan Rakyat (DPR)Partai Solidaritas Indonesia (PSI)Badan Pusat Statistik (BPS)
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved