Kabar Tokoh
Jokowi Sentil Dirut BPJS, Fahri Hamzah: Pak, soal Perut dan Kesehatan Rakyat Tak Bisa Dimanipulasi
Fhri Hamzah tampak menyoroti pernyataan Jokowi saat membuka kongres Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (Persi), Rabu (17/10/2018).
Penulis: Laila N
Editor: Bobby Wiratama
Di mana sang wakil ketua DPR itu membeberkan catatannya soal BPJS.
"Jadi ini bukan permasalahan remeh. Defisit BPJS Kesehatan ini adalah masalah strategis, jangan dilempar begitu saja kepada direktur BPJS Kesehatan RI. Karena mereka hanya skrup dari sistem besar yang gagal mengatasi masalah ini. Defisit membengkak. Terus membengkak.
Saya teringat saat kartu-kartu ini dibagi. Nuansanya sukses sekali. Janganlah kalo berhasil saja kita turun tangan menghadap ke rakyat, tapi kalo gagal kita gak mau tau. Ini adalah negara, ada sistemnya, ada leadership, seorang kapala pemerintahan harus nampak.
Kalo kita seriusi ini hanya masalah alokasi uang saja. Kalo selama ini pemerintahan Pak Jokowi begitu mudah mengeluarkan uang ratusan triliun untuk bangun infrastruktur, masa Defisit BPJS Kesehatan yang hanya 10 triliun saja tidak sanggup. Mereka sudah hitung.
Secara prinsipil akar masalah defisit jelas, iuran yang masuk tidak seimbang dengan klaim yang dibayarkan karena harga iuran dibawah nilai ekonominya (underprice). Mau diotak-atik seperti apa ya masalahnya akan kembali ke itu lagi. Itu aja akar Defisit BPJS ini.
Kemarin RAPBN 2019 telah disepakati bersama DPR. Ini peluang pemerintah untuk mengambil alih persoalan defisit BPJS. Saya belum periksa apakah pengambilalihan ini sudah tercantum. Alokasikan saja, karena Ini jelas kok untuk kepentingan masyarakat bawah.
Tolong pastikan, saya katakan apa adanya. Kalo mau dipilih lagi oleh rakyat, ini saran kongkret saya. Selesaikan permasalahan Defisit BPJS Kesehatan, tambah subsidi PBI ke rakyat. 10 triliun itu uang yang kecil dibandingkan dana PMN BUMN yang ratusan triliun itu.
Apalagi jika program pembangunan infrastruktur yang dilakukan selama ini difokuskan untuk membangun infrastruktur kesehatan dan pendidikan. Itu akan lebih riil dan berdampak pada kesejahteraan masyarakat bawah. Karena kesejahteraan rakyat adalah permasalahan riil saat ini.
Jangan kupa, kita mungkin bisa memanipulasi pikiran rakyat bahwa rakyat sejahtera. Tetapi urusan perut, urusan kesehatan dan pelayanannnya tidak bisa dimanipulasi. Dan rakyat akan benar-benar memilih pemimpin yang bisa menjamin kesejahteraannya.
Saat bertemu para stakeholders, saya melihat titik mentoknya ada di langit kekuasaan, di sebelah kiri kanan bapak. Bukan di bawah. Yang dibawah adalah korban dari ketidakmampuan mengambil keputusan yang sebetulnya sederhana.
Lalu, karena keputusan dilempar lagi ke bawah, muter-muterlah bola itu ditendang kesana kemari. Kita sih melihat seolah semua lagi sibuk kerja selesaikan masalah, ternyata semua justru sedang sibuk ke sana kemari memperpanjang masalah. Modus ini hampir di semua bidang.
Waspadalah pak Jokowi karena di sekitar bapak banyak orang gak mau ambil resiko dan semua ditumpuk ke sisi bapak. Ada banyak bola yang ditendang ke wajah bapak. Maka ini bisa jadi masalah yang meledak dan merugikan bapak setelah merugikan rakyat banyak.
Ini sekedar catatan pahit tentang komplain bapak kemarin. Silahkan dinikmati dengan secangkir kopi pahit pagi ini. Agar tidak terlalu pahit, tambahkan kebesaran jiwa dan kebersihan hati. Kritik saya niatkan baik. Semoga diterima baik. Demi kebaikan bersama. Amin," ungkap Fahri.
Jokowi Sindir Dirut BPJS
Selebelumnya, di acara Persi tersebut, Jokowi menyebut jika BPJS butuh adanya manajamen yang jelas.