Unggah Video Debat Tsamara Amany, Dedek Prayudi Kritisi Perlakuan Andi Nurpati
Dedek Prayudi mengkritisi perlakuan politisi Demokrat, Andi Nurpati pada rekan separtainya, Tsamara Amany.
Penulis: Tiffany Marantika Dewi
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Juru Bicara (Jubir) Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Dedek Prayudi menyoroti sikap politisi Partai Demokrat, Andi Nurpati.
Dengan mengunggah video debat antara Andi Nurpati dan rekan separtainya, Tsamara Amany, Dedek memberikan imbauan untuk tidak mencotoh sikap yang dilakukan Andi Nurpati, Selasa (16/10/2018).
Pada video berdurasi 39 detik yang diambil dari tayangan TV One, terlihat Tsamara sedang mengutarakan pendapatnya.
"Lagi-lagi saya sih setuju ya bahwa kita ini harus membangun narasi optimis bahwa kita harus menyadari tantangan-tantangan ekonomi yang kita hadapi, tapi juga harus menyadari persoalan," ujar Tsamara dalam video tersebut.
Belum usai Tsamara berbicara, Andi Nurpati menyela dengan menanyakan dolar yang kini mencapai Rp 15 ribu.
"Gini aja lah, tunggu dulu mbak, faktanya jangan katanya lo ya, bener gak sekarang dolar Rp 15 ribu lebih?," ujar Andi Nurpati.
Andi terlihat mencolek bahu Tsamara yang duduk tepat di sampingnya.
• Kutip Data IMF, Jubir PSI Sebut Utang Indonesia Paling Kecil di Dunia: Tak Benar jika Ekonomi Sakit
"Ya betul tapi," ujar Tsamara menjawab Andi namun tidak selesai berbicara.
Perdebatan keduanya semakin ramai karena keduanya mengutarakan pendapat masing-masing.
Pada akhir video yang telah diedit tersebut, tangan Andi terlihat dua kali menyenggol bahu Tsamara.
Berbeda dari colekan yang pertama, tubuh Tsamara terlihat terkoyak.
"Saya dulu yang bicara," ujar Andi pada akhir video tersebut.
Atas video yang diunggah Dedek Prayudi itu, Dedek mengatakan bahwa berbeda argumen adalah hal yang biasa.
Namun etika dalam penyampaikan argumen juga penting.
• Tsamara Amany Bandingkan Kasus Ahok dengan Ratna Sarumpaet, Ferdinand: Sebaiknya Belajar Hukum Dulu
"Semoga kita semua tidak mencontoh attitude ibu @ANurpati.
Berbeda argumen itu biasa, tapi etika dalam menyampaikan argumen itu sama pentingnya dengan isi argumen itu sendiri, seperti yang dicontohkan dengan baik oleh pak @SBYudhoyono," kicau Dedek Prayudi.
(TribunWow.com/Tiffany Marantika)