Kabar Tokoh
Mahfud MD Mengaku Jadi Korban Permainan Politik hingga Ceritakan Pertengakaran 'Pura-pura' Politisi
Mahfud MD mengaku dirinya menjadi korban permainan politik, hingga membongkar kondisi politikus yang berbeda di depan dan belakang media.
Editor: Lailatun Niqmah
"Saya membayangkan Bung Karno itu dulu sudah berjuang habis-habisan menjadi presiden 21 tahun dijatuhkan juga disolasi juga alangkah menderitanya," tambah Mahfud MD.
Bukan cuma Soekarno, Mahfud MD juga membandingkan pengalaman tak menyenangkannya itu dengan presiden keempat Gus Dur.
Mahfud MD mengatakan Gus Dur yang kala itu tengah berkuasa harus keluar dari istana hanya dengan mengenakan celana pendek.
"Gus Dur sudah berkuasa harus keluar dari istana dengan tampil mengenakan celana kolor," terang Mahfud MD.
Mahfud MD kemudian kembali membandingkan peristiwa dramatis dalam pemilihan cawapres kala itu dengan pengalaman buruk presiden kedua RI, Soeharto.
Menurut Mahfud MD, Soeharto yang sudah menjabat selama 32 tahun terusir juga dari istana.
"Lalu Pak Harto 32 tahun berkuasa akhirnya terusir dari istana," ucap Mahfud MD.
• Mahfud MD Jelaskan Alasan Kampanye Negatif Boleh Dilakukan saat Pemilu 2019
Mahfud MD kembali menegaskan pengalaman pahitnya saat pemilihan cawapres bukan lah apa-apa, dibandingkan dengan para pemimpin bangsa terdahulu.
Pasalnya Mahfud MD mengatakan hanya tak jadi menjabat sebagai cawapres Jokowi.
"Nah saya kan belum jadi apa-apa, hanya tidak jadi diumumkan. Lalu apa? ya sudah," ujar Mahfud MD.
Pelajaran terakhirnya yang didapat diambil dari drama pemilihan capres itu adalah bagi kaum milenial.
Mahfud MD berharap meski mungkin masyarakat merasa kecewa namun memilih pemimpin negara tetap harus dilakukan.
Menurut Mahfud MD hal tersebut bertujuan mencegah orang yang tak baik untuk menjadi pemimpin.
"Untuk generasi milenial saya berharap, pemimpin neraga itu harus ada, oleh sebab itu kekecewaan yang menimpa baik diri sendiri maupun orang lain itu jangan sampai tidak memilih," kata Mahfud MD.
"Bukan untuk memilih yang terbaik tapi untuk mencegah orang jahat untuk memimpin," tambahnya.