Kabar Tokoh
Mahfud MD Mengaku Jadi Korban Permainan Politik hingga Ceritakan Pertengakaran 'Pura-pura' Politisi
Mahfud MD mengaku dirinya menjadi korban permainan politik, hingga membongkar kondisi politikus yang berbeda di depan dan belakang media.
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD mengakui dirinya adalah korban dalam permainan politik.
Namun Mahfud MD mengatakan tak tahu siapa dalang di balik permainan tersebut.
Diberitakan sebelumnya Jokowi memilih Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Ma'ruf Amin sebagai cawapresnya di Pilpres 2019.
Terpilihnya Ma'ruf terbilang dramatis karena sebelumnya nama Mahfud MD lah yang santer akan menjadi pendamping Jokowi.
Dua bulan berselang Mahfud MD yang merasa sebagai korban dari pemilihan cawapres itu membandingkan pengalaman pahitnya dengan para pemimpin negara terdahulu.
Namun Mahfud MD membeberkan tiga pelajaran yang dapat dipetik dari peristiwa tersebut.
Hal itu disampaikan Mahfud MD saat menjadi narasumber di acara Tompi & Gelnn di saluran YouTube Nara-Z, pada Senin (15/10/2018).
"Ada 3 hal, yang pertama untuk publik, yang kedua untuk saya, yang ketiga untuk generasi milenial," tutur Mahfud MD dikutip TribunJakarta.com, pada Selasa (16/10/2018).
Menurut Mahfud MD publik dapat belajar untuk siap mengahadapi momen tidak terduga, pasalnya politik adalah sesuatu yang sulit untuk ditebak.
• Pengacara Bocorkan Pesan Atiqah Hasiholan untuk Ratna Sarumpaet yang Kini Ditahan
Mahfud MD menambahkan bila tidak siap, maka seseorang dapat frustasi dalam menghadapi politik.
"Yang untuk publik untuk semua masyarakat ya harus siap untuk menghadapi hal-hal seperti itu, artinya politik itu sulit diduga, pada detik-detik terakhir bisa berubah karena situasi politik, ya makanya kalau orang tidak menyadari itu bisa frustrasi," jelas Mahfud MD.
Mahfud MD mengatakan dari peristiwa itu dirinya juga memperoleh pelajaran berharga.
Ia mengatakan walau merasa sebagai korban dari permainan politik, namun apa yang dirinya rasakan kala itu belum ada apa-apanya bila dibandingkan dengan pengalaman pahit Presiden pertam Indonesia, Soekarno.
Mahfud MD mengaku membayangkan Soekarno yang sudah berjuang mati-matian demi Indonesia namun harus jatuh dari tahta kekuasaannya bahkan diasingkan.
"Yang kedua untuk saya, taruh lah saya ini menjadi korban dari permain politik ntah oleh siapa, tapi saya bilang saya ini siapa-siapa kan, tidak apa-apa," ucap Mahfud MD.