Terkini Daerah
4 Fakta Kecelakaan Maut di Boyolali yang Tewaskan 7 Orang, Kronologi hingga Santunan Bagi Korban
Sebanyak 7 orang tewas dalam kecelakaan maut yang terjadi di Jalan Semarang-Solo Pertigaan Dukuh Pomah, Mojosongo, Boyolali, Sabtu(13/10/2018).
Penulis: Vintoko
Editor: Wulan Kurnia Putri
TRIBUNWOW.COM - Sebanyak 7 orang tewas dalam kecelakaan maut yang terjadi di Jalan Semarang-Solo Pertigaan Dukuh Pomah Kecamatan Mojosongo, Kabupaten Boyolali, Sabtu (13/10/2018) sore.
Kecelakaan maut yang melibatkan bus pariwisata Mata Trans berpelat nomor AD 1417 DH dengan mobil Isuzu Panther berpelat nomor AD 8447 KS itu terjadi sekitar pukul 17.00 WIB.
Dikutip dari Tribun Solo, tujuh orang yang tewas merupakan sopir dan penumpang Panther.
• Coba Mengindari Tabrakan dengan Motor, Minibus Rombongan Karyawan Bank Sumut Jatuh ke Sungai
Sebelum kecelakaan maut terjadi, mobil Panther itu berisi sembilan penumpang, sementara bus pariwisata berukuran tanggung itu tanpa penumpang.
Kasat Lantas Polres Boyolali, AKP Febriyani Aer, mewakili Kapolres Boyolali, AKBP Aries Andhi, saat dimintai konfirmasi wartawan membenarkan adanya kecelakaan tersebut.
"Korban jiwa ada 7 orang yang meninggal dunia," kata AKP Febriyani Aer, yang memantau langsung ke lokasi kejadian.
Sementara hingga Minggu (14/10/2018), dua penumpang Panther yang selamat masih dirawat di RSUD Boyolali.
Berikut fakta-fakta kecelakaan maut di Boyolali yang menewaskan 7 orang:
1. Usai Hadiri Pernikahan
Dikutip dari Tribun Solo, rombongan mobil Panther merupakan warga Jetaksari, Kecamatan Ampel, Boyolali.
Tak hanya warga Ampel, beberapa di antaranya juga berasal dari Kabupaten Karanganyar.
Mereka baru pulang dari mendatangi acara pernikahan di Wonogiri dan hendak kembali ke Boyolali.
2. Kronologi Kecelakaan

Kecelakaan bus dengan Mobil Isuzu Panther di Mojosongo, Boyolali, Sabtu (13/10/2018) sore. (Grup FB INFO CEGATAN SOLO/Madhe ShanJaya)
Kecelakaan bermula saat bus pariwisata yang dikemudikan Arif Hartanto (46), warga Klaten Utara melaju dengan kecepatan tinggi dari arah barat (arah Semarang) ke Solo.
Setibanya di lokasi kejadian, bus pariwisata itu mencoba menghindari kendaraan di depannya yang hendak berbelok.
Namun, diduga sopir yang tak bisa mengendalikan kecepatan busnya karena remnya blong itu pun melewati median jalan dan bertabrakan dengan mobil Panther yang melaju dari arah sebaliknya.
3. Tewas Seketika

Kecelakaan maut terjadi di Jalan Semarang-Solo Pertigaan Dukuh Pomah Kecamata Mojosongo, Kabupaten Boyolali, Sabtu (13/10/2018). (TribunJateng.com/Istimewa/ Hermawan Endra Wijonarko)
Tujuh dari sembilan penumpang mobil Panther itu pun tewas seketika.
Mobil ini yang tertabrak bus pariwisata itu bahkan kemudian tergencet ke sebuah tiang cor beton di pinggir jalan.
Akibat peristiwa tersebut, arus lalu lintas di jalan raya ini sempat macet dalam waktu cukup lama.
Diketahui, Arif dan kondekturnya kini ditahan di Mapolres Boyolali.
• Kronologi Kecelakaan Maut yang Tewaskan 7 Orang di Boyolali, Diduga Rem Bus Blong
4. Korban Dapat Uang Santunan
Sementara itu, dikutip dari Tribun Jateng, Kepala Cabang Jasa Raharja Jawa Tengah Bambang Panular mengatakan, seluruh korban terjamin Jasa Raharja sesuai UU No.34 Tahun 1964.
Ahli waris berhak menerima santunan meninggal dunia sebesar Rp 50 juta.
Bagi korban yang tidak memiliki ahli waris diberikan sumbangan Biaya Penguburan Rp 4 juta.
Sedangkan korban luka-luka seluruhnya telah diterbitkan surat jaminan biaya perawatan kepada RS PA Boyolali sebesar maksimal Rp 20juta.
• Kecelakaan Maut Terjadi di Boyolali, 7 Penumpang dan Sopir Isuzu Panther Tewas
Korban meninggal dunia antara lain Dwi Bagus Windarto (26), Yasinta Ayundari (25), Slameto (50th), Arini (51), Sikam (70), Nia (20) dan Atmo Rejo (75th). Seluruhnya warga Kabupaten Boyolali.
Bambang Panular mengatakan, saat ini identitas ahli waris seluruh korban sudah diperoleh, Kepala Perwakilan Jasa Raharja Surakarta beserta jajaran akan segera mendatangi kediaman ahli waris.
Berdasarkan data di lapangan, 1 korban sudah tidak memiliki ahli waris sehingga akan diberikan sumbangan biaya penguburan kepada keluarga.
Untuk santunan meninggal dunia akan diserahkan Senin (15/10/2018).
"Jasa Raharja Jawa Tengah turut berduka atas kejadian ini. Semoga Almarhum husnul khotimah & keluarga diberi ketabahan," ujarnya dalam siaran tertulisnya, Sabtu (13/10/2018). (*)