Agenda Presiden
Pidato 'Game of Thrones' Jadi Sorotan, Jokowi Unggah Ilustrasi Dirinya di Samping Kursi Iron Throne
Usai menjadi sorotan karena pidatonya itu, Jokowi mengunggah sebuah postingan dalam media sosialnya.
Penulis: Hestin Nurindah
Editor: Bobby Wiratama
TRIBUNWOW.COM - Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi) menjadi sorotan usai menyampaikan isi pidato dalam acara pembukaan Rapat Tahunan International Monetary Fund (IMF) - World Bank Group (WBG) yang digelar di Hall Bali Nusa Dua Convention Center, Bali, Jumat (12/10/2018).
Dalam pidatonya, Jokowi menganalogikan kondisi ekonomi global dengan cerita drama serial 'Game of Thrones.'
Karena pidato yang tak biasa itu, Jokowi mendapat sambutan positif dari para delegasi.
Mereka bahkan memberikan standing ovation kepadanya.
• Pidato Lengkap Jokowi yang Analogikan Kondisi Ekonomi Global dengan Perang Game of Thrones
Usai menjadi sorotan karena pidatonya itu, Jokowi mengunggah sebuah postingan dalam akun Instagram priabadinya, @jokowi, Jumat (12/10/2018).
Jokowi mengunggah sebuah ilustrasi yang menunjukkan kursi tahta yang ada dalam drama seri Game of Thrones.
Di samping tahta tersebut, tampak ilustrasi Jokowi yang berdiri mengagumi benda tersebut.
Jokowi menggunakan baju kemeja hitam yang dipadukan dengan aksesori kepala dan kain batik khas Bali.
Dalam keterangan fotonya, Jokowi menuliskan kembali isi pidato yang disampaikannya dalam acara pembukaan Rapat Tahunan IMF-WB.
• Di Sela Pertemuan Tahunan IMF-World Bank, Jokowi Promosikan Wisata Indonesia dan Musik Dangdut
"Sepuluh tahun yang lalu, kita mengalami Krisis Finansial Global 2008.
Berkat langkah-langkah yang luar biasa para pembuat kebijakan, dunia selamat dari depresi global yang sudah di depan mata.
Kini, kita kembali mengalami ketidakpastian global.
Perang Dagang semakin marak, inovasi teknologi mengguncang industri dan negara yang sedang bertumbuh mengalami tekanan pasar yang besar.
Amerika Serikat menikmati pertumbuhan pesat, tapi banyak negara jadi lemah dan tidak stabil.
Padahal, negara ekonomi maju telah mendorong negara ekonomi berkembang untuk “membuka diri” dan ikut dalam Perdagangan Bebas dan Keuangan Terbuka.