Kabar Tokoh
Tanggapi Ferdinand Hutahaean soal Sandi Dibohongi Emak-Emak, Guntur Romli: Masih Gak Sadar?
Jubir PSI Mohamad Guntur Romli tampak memberikan tanggapan atas kicauan Ferdinand Hutahaean sebagai lanjutan dari debat mereka di acara Mata Najwa.
Penulis: Ananda Putri Octaviani
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
TRIBUNWOW.COM - Jubir Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Mohamad Guntur Romli tampak memberikan tanggapan atas kicauan Kadiv Advokasi dan Bantuan Hukum DPP Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean.
Dilansir TribunWow.com, hal tersebut disampaikan Guntur Romli melalui laman Twitter @GunRomli, Kamis (11/10/2018).
Awalnya, Ferdinand tampak mengunggah video saat dirinya menjadi salah satu narasumber di acara Mata Najwa Trans7.
Dalam video tersebut, tampak Koordinator Jubir Badan Pemenangan Nasional Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Dahnil Anzar Simanjuntak yang juga menjadi pembicara.
• Kritik Langkah Tim Prabowo-Sandi, Guntur Romli: Ratna Itu Orang yang Terkenal dengan Timbunan Hoaks
"Bang Sandi itu belakangan ini dan sejak lama terbiasa datang ke pasar, dan sebagainya. Kemudian berdialog dengan emak-emak. Dan emak-emak itu reaksinya selalu lucu. Misalnya menyebutkan, 'Bang Sandi, ini tempe setipis ATM'.
Dan itu bukan dari bang Sandi, itu datang dari emak-emak. Dan bang Sandi itu kebiasaan mendengarkan emak-emak, kemudian mengekspresikan gurauan emak-emak itu," ujar Dahnil Anzar.
Guntur Romli yang juga menjadi pembicara di acara tersebut lantas memberikan tanggapannya atas pernyataan Dahnil.
"Terbukti kenapa tim ini tertipu oleh Ratna Sarumpaet, ternyata sudah terbohongi oleh emak-emak di pasar," katanya.
Ferdinand tampaknya mengunggah video tersebut untuk menanggapi pernyataan Guntur Romli.
Menurutnya, emak-emak itu tidak suka berbohong.
Yang berbohong itu bukan emak-emak, namun ibu bangsa yang sudah jadi nenek-nenek.
"Wahhhh masa Guntur Romli bilang EMAK-EMAK MEMBOHONGI SANDI?
Saya pikir emak-emak ga suka bohong kecuali ada nenek-nenek 1 itu.
Itu bkn emak-emak, tp ibu bangsa yg sdh jd nenek-nenek," tulis Ferdinand Hutahaean.
Melihat unggahan Ferdinand ini pun Guntur Romli langsung memberikan tanggapan.
Guntur Romli mempertanyakan alasan mengapa Ferdinand tidak menautkan akunnya.
Guntur juga meminta agar segala informasi itu diverivikasi terlebih dahulu.
• Tsamara Amany Bandingkan Kasus Ahok dengan Ratna Sarumpaet, Ferdinand: Sebaiknya Belajar Hukum Dulu
"Knp Abang tdk mention?
Intinya segala info itu diverifikasi bang, mau dr emak2, dr bank dunia jgn smpe bilang ada tempe setipis kartu ATM, 100 ribu cuma dapat bawang dan cabe.
Bohong itu semua.
Kan kubu Abang jg tertipu oleh "emak2 70 thn soal penganiayaan" masih gak sadar?" ujarnya.
Diketahui, mereka menjadi narasumber dalam acara Mata Najwa yang tayang di Trans7 pada Rabu (10/10/2018).
Diberitakan sebelumnya, dalam salah satu segmen di acara tersebut, Muhammad Guntur Romli mengkritik langkah tim Prabowo Subianto - Sandiaga Uno yang tetap mengambil Ratna Sarumpaet sebagai bagian dari tim sukses.
Menurut Guntur Romli, tersangka kasus penyebaran berita bohong atau hoaks yaitu Ratna Sarumpaet memang terkenal menyebarkan hoaks.
"Ratna itu orang yang terkenal dengan timbunan hoaks, banyak jejaknya," ujar Guntur.
• Debat Tim Pemenangan Kedua Capres soal Siapa Paling Merakyat, Saling Sindir Budiman dan Dahnil Anzar
Dirinya mempertanyakan kenapa tim Prabowo-Sandi tidak melihat dari rekam jejak Ratna Sarumpaet.
Guntur Romli juga mempertanyakan mengenai Ratna Sarumpaet yang tetap dijadikan sebagai tim sukses Prabowo-Sandi walaupun terkenal sering menyebarkan berita bohong.
"Anehnya tetap diambil sebagai timses, artinya ini hoaks yang dilakukan secara sistematis," lanjut Guntur.
Mengenai kabar hoaks yang tersebar di media sosial itu, Kadiv Advokasi dan Bantuan Hukum DPP Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean juga mengaku menjadi korban berita hoaks.
Terkait berita bohong yang melibatkan anggota tim pemenangan Prabowo-Sandi, pihaknya meminta maaf.
Ferdinand juga menyampaikan bahwa saat itu pihaknya langsung tergerak dengan cerita Ratna Sarumpaet karena adanya rasa kemanusiaan.
"Didorong rasa kemanusiaan yang besar, sebelum Ratna mengaku mengenai kebohongannya, itu belum termasuk dalam kategori hoaks," ungkap Ferdinand.
Dalam acara tersebut, juga dihadiri oleh Budiman Sudjatmiko selaku tim pemenangan Jokowi-Ma'ruf.
Budiman juga membahas mengenai kinerja tim Jokowi-Ma'ruf dalam menanggapi suatu kabar berita yang diperoleh.
Menanggapi pernyataan Budiman yang menyatakan bahwa pihaknya menganalisa dan memastikan kebenaran sebuah berita, Ferdinand mengkritik penanganan korban gempa di Palu.
"Makanya jadi lalai dan abai dalam menyelamatkan korban gempa di Palu, karena meneliti terlebih dahulu itu hoaks apa bukan," kata Ferdinand.
Dirinya juga menyoroti bahwa pemerintah terlambat mengurusi korban bencana di Palu.
Selengkapnya, dapat disimak dari video berikut.
(TribunWow.com/Ananda Putri Octaviani)
