Kabar Tokoh
Soal Biaya IMF, Andi Arief: Pak Luhut Mendongeng, Setiap Hari Alasan Berubah Sesuai Tekanan
Menurut Andi Arief, Luhut Binsar Pandjaitan hanya mendongeng dan memberikan alasan yang berubah-ubah.
Penulis: Laila N
Editor: Wulan Kurnia Putri
TRIBUNWOW.COM - Walik Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Partai Demokrat Andi Arief tampak melontarkan sindiran kepada Menko Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan, terkait biaya pertemuan IMF-World Bank yang digelar pada 8-14 Oktober 2018.
Dilansir TribunWow.com, hal tersebut ia sampaikan melalui akun Twitter @AndiArief yang diunggah pada Selasa (9/10/2018).
Menurut Andi Arief, Luhut Binsar Pandjaitan hanya mendongeng dan memberikan alasan yang berubah-ubah.
"Pak Luhut mendongeng.
Alasan hampir 1 T pertemuan Rentenir Bali untuk hidupi perekonomian Bali paska letusan Gunung Agung.
Setiap hari alasan berubah sesuai tekanan masyarakat," tulis Andi Arief.
Sebelumnya, Andi Arief juga sempat menyoroti soal pendanaan IMF yang dinilainya berbeda-beda keterangan.
"Pertemuan IMF Bali
Kata Depkeu biaya hampir 7 T
Kata Pak Luhut sudah hampir 700 M
Kata Pak Jokowi IMF membiayai sendiri
Apa kata dunia
Kalau Kata Presiden tak dipercaya," ujar Andi Arief.
• Didampingi 300 Advokat, Amien Rais akan Penuhi Panggilan Polisi Terkait Kasus Ratna Sarumpaet

Sementara itu, dikutip dari Kompas.com, Luhut Binsar Pandjaitan selaku Ketua Panitia Nasional Pertemuan IMF-World Bank memberikan penjelasan mengenai rincian dana yang digunakan.
Diketahui, pemerintah mengalokasikan dana Rp 855,6 miliar dari APBN 2018.
Sementara dana estimasi untuk penyelenggaraan pertemuan sebesar Rp 566 miliar.
"Saya sebagai Ketua, sampai hari ini kami gunakan kira-kira Rp 566 miliar. Jumlah yang sudah kami bayarkan Rp 192,1 miliar," kata Luhut, Senin (8/10/2018).
Luhut menyebut, Rp 566 miliar murni untuk acara yang dikeluarkan Indonesia sebagai tuan rumah.
Sementara biaya hotel tidak menjadi tanggungan Indonesia.
"Mereka kan bayar (hotel) sendiri. Kalau ada yang bilang kita bayarin, enggak ada dibayarin," sambung Luhut.
Di sisi lain, Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) mengatakan jika pemerintah turut mengucurkan dana sebesar Rp 4,9 triliun untuk pembangunan infrastruktur di Bali.
Dana itu dipakai untuk membangun nderpass Ngurah Rai, Pelabuhan Benoa, Patung Garuda Wisnu Kencana, serta Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sarbagita Suwung.
Diketahui, pertemuan IMF-WB di Bali sempat menjadi kontroversi lantaran besaran biaya yang digelontorkan pemerintah untuk acara tersebut di tengah bancana yang kini melanda Lombok, Palu, dan Donggala.
Sejumlah tokoh pun menyebut apabila pemerintah hanya menghamburkan uang hingga meminta pemerintah membatalkan pertemuan tersebut.
Menanggapi kritikan-kritikan yang masuk, Presiden Jokowi pun akhirnya buka suara.
Melalui setkab.go.id, Jokowi menyatakan bahwa peserta pertemuan IMF-World Bank 2018 membiayai dirinya sendiri untuk hadir dalam pertemuan tersebut, seperti kebutuhan hotel hingga makan.
“Hotel bayar sendiri, makan bayar sendiri,” ucap Jokowi saat ditemui usai menyampaikan orasi ilmiah di Universitas Sumatera Utara (USU), Medan, Sumut, Senin (8/10/2018) pagi.
Sementara itu, mengenai anggaran yang dinilai cukup besar oleh sejumlah pihak, Jokowi mengungkapkan anggaran tersebut digunakan untuk memperluas appron di Bandara Ngurah Rai, Denpasar, Bali.
Anggaran juga dipakai untuk membuat terowongan, dan persimpangan yang ada di Bali sehingga nantinya tidak terjadi kemacetan lalu lintas.
“Artinya, itu juga akan kita gunakan terus, terowongan dan appron untuk parkir bandara akan kita gunakan terus, bukan sesuatu yang hilang,” tambah Jokowi.
Menurut Jokowi, ada banyak negara yang berminat pada pertemuan itu.
Jokowi mengungkapkan, jika banyak yang berebut mengikuti pertemuan itu, pasti sebagai tuan rumah, akan memiliki dampak yang baik untuk Indonesia.
• Sindir Tim Sukses Prabowo soal IMF, Ruhut Sitompul: Jangan Ajari Ikan Berenang
“Annual Meeting sebesar itu 15.000 (orang) yang datang jadi rebutan semua negara, karena meeting seperti itu pasti memiliki dampak.
Paling tidak memberikan citra yang baik terhadap negara yang dipakai untuk pertemuan itu,” jelasnya.
Jokowi berharap, agenda IMF-World Bank Annual Meeting tahun 2018 tersebut memperkuat promosi untuk tempat wisata yang ada di Indonesia.
“Saya kira tujuannya ke sana,” kata Jokowi.
Di sisi lain, per Minggu (7/10/2018), total peserta yang mendaftar sudah melebihi target, dari 22 ribu menjadi 34 ribu orang.
Hal itu diungkapkan oleh Luhut Binsar Pandjaitan selaku Ketua Panitia Nasional Pertemuan Tahunan IMF-World Bank.
Sementara itu, dikutip laman resmi Bank Indonesia (BI), IMF-World Bank Annual Meetings (AM 2018) digelar di Bali pada 8-14 Oktober 2018.
• Mantan Menkeu Chatib Basri Sebut Pertemuan IMF-World Bank di Bali Telah Didiskusikan dengan SBY
Pertemuan ini merupakan pertemuan terbesar dunia dalam bidang ekonomi dan keuangan, yang menghadirkan Gubernur Bank Sentral dan Menteri Keuangan dari 189 negara anggota.
Tak hanya itu, sektor privat, para akademisi, Non Goverment Association (NGO), serta media juga akan hadir pada pertemuan ini.
Dalam pertemuan tersebut, turut diselenggarakan pula beberapa event lain, misalnya seminar, investment forum, Focus Group Discussion (FGD), workshop, dan cultural events.
Pertemuan ini diharapkan akan memberikan manfaat bagi Indonesia.
Khususnya dalam peningkatan cadangan devisa, perdagangan dan investasi, pariwisata. (TribunWow.com/Lailatun Niqmah)