Kabar Tokoh
Rizal Ramli Beberkan Blunder IMF dalam Merusak Ekonomi Indonesia: Rakyat Dikibuli
Rizal Ramli blak-blakan membongkar blunder-blunder IMF dalam merusak ekonomi Indonesia pada 1998 hingga menyebabkan krisis ekonomi.
Penulis: Laila N
Editor: Claudia Noventa
Krisis itu kalau kita tangani sendiri,yg tadinya tumbuh rata-rata 6%, ekonomi Indonesia paling akan anjlok 2 – 0 %.
Akan tetapi, karena kita mengundang IMF, ekonomi Indonesia malah anjlok ke -13%. Kok IMF malah bikin lebih rusak ?
Begitu IMF datang, mereka memaksa & membujuk Pemerintah Indonesia untuk menaikkan tingkat bunga sangat tinggi dari 18% ke 80%.
Teorinya utk menahan pelarian modal & memperkuat Rupiah.
Dampaknya, hampir semua perusahaan di Indonesia langsung tidak mampu bayar dan macet kredit.
Keputusan untuk mengundang dan meminjam dari IMF merupakan kesalahan terbesar Widjoyo yg membujuk Pres Soeharto untuk mengundang IMF.
Pasalnya, IMF menyarankan berbagai program kebijakan yang tak masuk akal dan malah membuat kondisi ekonomi nasional justru semakin terpuruk.
IMF bikin blunder karena menawarkan paket dgn syarat banyak sekali, susah dipenuhi, mengada-ada, pemerintah terpaksa manut.
Misalnya, kebijakan likuidasi 16 bank kecil justru justru hancurkan kepercayaan masyarakat, mereka menarik dana dari bank2 nasional, banyak bank kolaps.
Rizal Ramli satu2nya ekonom Indonesia yg menolak pinjaman IMF di pertemuan para ekonom di Hotel Borobudur dgn Managing Director IMF Camdesus bulan 0ct 1997, sebelum Camdesus bertemu Pres Soeharto di Istana. Ekonomi akan semakin rusak dibawah IMF.
Ternyata semuanya terbukti.
Bulan October 1996, Rizal Ramli sbg Chairman Econit Advisory Group mengeluarkan 100an halaman forecast utk ekonomi Indonesia: “1997: The Year of Uncertainty”.
Bahwa ekonomi Indonesia akan mengalami krisis ekonomi 1977-78. Tidak ada yg percaya, tetapi ternyata semuanya terjadi !!
Forecasr RR Oct 1996 ttg ekonomi 1997 dibantah2 oleh Depkeu, BI analis2 asing sbg mengada-ada & tidak benar. Bahwa Fundamental ekonomi Indonesia kuat.
Mereka berbohong didukung oleh pujian2 IMF & Bank Dunia. Ada 3 points RR : utang swasta, current account defisit, overvalued Rp.