Gempa Bumi
Kirim Bantuan Gempa Palu Pakai Jet Pribadi, Anak Juragan Becak Asal Surabaya Siapkan Dana 'No Limit'
Tahir menganggap harta adalah sebuah titipan, dan manusia hanya memiliki hak untuk mengelolanya, tidak untuk memiliki.
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Pasca-gempa dengan magnitudo 7,4 mengguncang Donggala di kedalaman 10 kilometer, Tsunami pun menerjang beberapa daerah di Sulawesi Tengah Jumat (28/9/2018)
Akibat gempa dan tsunami ini, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat data jumlah korban meninggal dunia hingga Kamis (4/10/2018) pukul 14.00 jumlah korban tewas mencapai 1.424 orang.
"Perinciannya di Donggala 144 orang, di Palu 1.203 orang, Sigi 64 orang, Parigi Moutong 12 orang, dan Pasangkayu Sulawesi Barat 1 orang,"ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho dalam jumpa pers di Kantor BNPB, Kamis (4/10/2019)
Sutopo mengatakan, sebanyak 1.047 jenazah yang telah diidentifikasi telah dimakamkan massal. Sebagian besar pemakaman dilakukan di TPU Paboya.
Selain itu, terdapat 2.549 korban luka berat sampai saat ini masih dirawat di rumah sakit, baik di Palu maupun di luar Palu. Adapun korban hilang mencapai 113 orang.
• Komandan Upacara Berkelahi dengan Wali Kota Prabumulih hingga Dilerai Satpol PP, Lihat Videonya!
Sutopo mengatakan, proses evakuasi dan pencarian masih terus dilakukan. Bantuan juga terus disalurkan untuk 70.821 pengungsi yang tersebar di 141 titik.
Terjadinya bencana alam ini juga menggerakan hati masyarakat Indonesia diberbagai daerah untuk bergotong royong memberikan sumbangan demi meringankan beban korban bencana.
Berbagai kisah-kisah inspiratif yang dapat kita teladani pun banyak tersiar.
Salah satunya adalah kisah dari filantropi yang merupakan 10 orang terkaya di Indonesia, Dato Sri Tahir.
Pria kelahiran Surabaya, 26 Maret 1952 yang memiliki kekayaan menurut Forbes pada 2018 ini senilai US$ 3,5 miliar telah dikenal baik di dalam maupun luar negeri sebagai orang yang aktif dalam kegiatan sosial.
Ayahnya bekerja sebagai pembuat becak, sedangkan ibunya punya toko pakaian.
Dari ibunya Tahir belajar gimana caranya berdagang.
Tahir sering disuruh ibunya menjual barang ke Pasar Baru dan Mangga Dua di Jakarta.
Karena usaha orang tuanya makin berkembang, Tahir disuruh lagi menjual barang.
Bukan ke Jakarta, melainkan ke Singapura.
Di samping itu, bimbingan ibunya yang keras bikin Tahir bisa menyelesaikan sekolahnya. Gak tanggung-tanggung kepedulian ibunya itu.
Ia dibiayai ke sekolah terbaik hingga lulus. Gak heran kalau selain dagang, Tahir banyak menghabiskan waktunya buat belajar.
Tahir menganggap harta adalah sebuah titipan, dan manusia hanya memiliki hak untuk mengelolanya, tidak untuk memiliki.
Ia juga menganggap, mengelola harta adalah sebuah seni dan komitmen yang datang dari hati nurani.
Tahir pun, memilih mengelola hartanya salah satunya adalah untuk kemanusiaan, membagikan dengan saudara yang membutuhkan.
Pendiri sekaligus CEO Mayapada grup ini pun turut hadir ke Palu memberikan bantuan kepada korban tsunami dan gempa palu.
Ia datang membawa bantuannya dengan menaiki pesawat jet pribadinya.
Berikut hal-hal yang pernah tercatat dilakukan oleh Dato Sri Tahir untuk kemanusiaan.
1. Bantuan korban bencana gempa bumi Palu dan Donggala
Menggunakan pesawat pribadunya Global 5000, Tail M JGJV, ia terbang ke Palu pada Selasa, (2/10/2018).
Ia membawa berdus-dus makanan cepat saji McDonald's untuk dibagikan kepada korban gempa bumi dan tsunami.
Ini sesuai dengan arahan Gubernur Sulawesi Tengah untuk memudahkan para korban makan.
Tahir juga memberikan air mineral dan mie instan, serta akan menyedikan genset, tenda dan kebutuhan lainnya bagi para korban.
Ia juga akan membangun Pasar agar perekonomian masyarakat segera berjalan.
Ketika ditanya berapa nilai bantuan yang diberikan, Tahir enggan menjawab. Tetapi, mengaku mengeluarkan biaya berapapun sampai keadaan di palu pulih kembali.
Di media sosial pujian untuk Tahir pun bermuculan, banyak netizen yang menyampaikan kiranya Dato Sri Tahir selalu diberi kesehatan dan kiranya tuhan membalas kebaikannya, seperti yang dituliskan akun @Sofyan Zurich
"Bpk Dato Sri Tahir,CEO Bank Mayapada Group dan pemilik saham 20% di PT.Zurich Topas Life,mengunjungi kota Palu dgn mnggunakan jet pribadinya, untuk memberikan bantuan logistik buat saudra2 kta yg tekena bencana.
Terimakasih Pak Tahir !
No limit untuk jumlah bantuan yang akan diberikan untuk bencana Palu.....Wowwww !!!
Sungguh mulia sekali hati anda Pak, Tuhan yang membalaskan semua kebaikan anda.
Semoga akan banyak pengusaha-pengusaha, orang kaya-orang kaya yang memiliki hati yang mulia seperti Bapak
Pria yang masuk dalam jajaran 10 orang terkaya Indonesia tahun 2018 versi majalah Forbes, yang juga CEO Mayapada Grup Prof Dato Sri Tahir, kirim Fast Food Pakai Jet Pribadi ke Palu.
Menuju Palu menggunakan jet pribadinya, yaitu Pesawat Global 5000, Tail M JGVJ.
Berangkat dari Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur pukul 07.40 WIB, Tahir tiba di Bandara Mutiara Sis Al Jufri, Palu pukul 11.30 WITA.
Beliau katakan "Kalau bantuan kan terbatas saja karena kita punya pesawat terbatas. Kita bawa makanan siap saji yang sesuai dengan arahan Pak Gubernur yang bisa langsung dimakan McDonald's.
Kita bawa Supermi, bawa air, tapi itu sangat terbatas," kata Tahir di sela-sela kunjungannya, Selasa (2/10/2018).
Akan kembali mengirim bantuan, bukan hanya makanan dan minuman, dia juga akan menyediakan genset, tenda, dan
Berjanji membangun sejumlah rumah untuk korban yang tempat tinggalnya hancur karena gempa dan tsunami.
"Kita mau keterpaduan sustainable, continue, sampai mereka bisa pulih kembali," jelasnya.
Tahir menilai warga di sana juga perlu bantuan cash atau uang tunai.
Dia siap menggelontorkan bantuan uang tunai kepada para korban setelah berkoordinasi dengan Gubernur Sulawesi Tengah.
Kata beliau lagi "Kalau dari kami Tahir Foundation kita tidak hanya mau bangunkan rumahnya.
Kalau bisa membangun mata pencahariannya, paling bagus ya pasar sehingga aktivitas ekonominya bisa jalan di daerah itu, di desa itu," paparnya.
Ditanya soal nilai bantuan yang digelontorkan olehnya, Tahir enggan menyebutkan angka. Dia hanya memastikan untuk membantu korban bencana alam di Palu siap mengeluarkan biaya berapapun.
Begitu pun dengan rumah dia usahakan membangunkan sampai selesai. "No limit. (Bangun rumah juga sampai selesai) Insyaallah saya pakai kata-kata Insyaallah," tulis Sofyan Zurich
• Enggan Tanggapi Pertanyaan Fahri Hamzah, Mahfud MD: Dia Mencampuradukkan Berita Bohong dan Nyata
2. Bantuan korban gempa bumi di Lombok
Gempa bumi yang mengguncang Lombok pada 29 Juli lalu juga menggerakkan hati Tahir. Ia datang langsung mengunungi korban gempa didampingi Gubernur Nusa Tenggara Barat.
Bersama sejumlah pengusaha melalui Tahir Foundation, Tahir membantu proses pembangunan dan perbaikan 1.500 rumah korban gempa dan sebuah pasar Desa Pemenang Barat, Kecamatan Pemenang, Kabupaten Lombok Utara.
Bantuan tersebut digalakkan oleh sejumlah perusahaan yakni Intiland, Lippo Group, Hanson Group, dan Mayapada Group.
3. Sumbangkan Rp25 Miliar ke pengungsi Palestina dan Suriah
Setelah pada tahun 2016 menggelontorkan Rp15 M untuk pengungsi di Yordania, Tajir kembali mendonasikan Rp25 M untuk pengungsi Palestina dan Suriah di Lebanon tahun ini.
Ia menilai bantuan kepada Palestina adalah hal penting karena menunjukkan dukungan Indonesia untuk Palestina.
Tahir pun mengapresiasi pemerintah Lenbanon yang telah mengurus pengungsi karena bukanlah hal yang mudah. Sejumlah US$ 500 ribu Tahir donasikan untuk pemerintah Lebanon.
4. Sumbangan Rp1,1 T untuk The Global Fund
Ini adalah salah satu bentuk sumbangan Tahir yang sangat dikenal. Sejumlah US$ 75 juta ia donasikan untuk The Global Fund.
The Global Fund adalah organisasi bentukan PBB untuk upaya pencegahan persebaran HIV dan perawatan orang dengan HIV/AIDS (ODHA).
Ia juga bermitra dengan Bill & Melinda Gates Foundation, yayasan sosial milik miliader terkaya di dunia Bill Gates, dimana sumbangan kemudian berlibat ganda menjadi US$ 150 juta
Itulah beberapa bentuk kepeduliaan Tahir akan kemanusiaan. Mungkin, lebih banyak yang tidak diketahui publik.
Tetapi yang jelas, banyak hal yang dapat kita teladani dari seorang Tahir yang boleh dibilang telah memiliki apa yang banyak orang impikan.
Mengutip pernyataannya saat berkunjung ke Yordania pada 2016 lalu, dalam kemlu.go.id. Tahir berkata:
"Saya ingin menjadi orang yang bermanfaat bagi orang lain, masyarakat dan bangsa, kekayaan adalah instrument untuk mencapai tujuan akhir:
Dimana orang sakit mendapatkan kesembuhan, anak-anak kecil dapat pergi ke sekolah, para pekerja dapat memiliki pekerjaan ,bagi yang lemah menjadi kuat, bagi yang miskin dapat meningkatkan kehidupannya.
Saya berharap dapat membantu kehidupan mereka menjadi diberkati dan termasuk orang yang beruntung". (*)