Kabar Tokoh
Ace Hasan Desak Polisi Usut Tuntas Motif di Balik Cerita Kebohongan Ratna Sarumpaet
Ketua DPP Golkar Ace Hasan Syadzily memberikan tanggapan terkait kebohongan aktivis Ratna Sarumpaet.
Penulis: Vintoko
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Ketua Bidang Komunikasi, Media, dan Penggalangan Opini DPP Golkar Ace Hasan Syadzily memberikan tanggapan terkait kebohongan aktivis Ratna Sarumpaet.
Dilansir TribunWow.com, hal itu ia sampaikan melalui akun Twitter-nya, @acehasan76, Jumat (5/10/2018).
Ace Hasan Syadzily mempertanyakan apakah Ratna Sarumpaet akan tetap mengakui kebohongannya jika kepolisian tidak berhasil mengungkap bukti-buktinya.
• Ratna Sarumpaet ke Cile Dibiayai Pemprov DKI, Guntur Romli: Apakah Wajar?
Jika Ratna Sarumpaet tidak mengakui kebohongannya, Ace yakin pihaknya di kubu Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin akan terus mendapat kritikan keras.
Wakil Ketua Komisi VIII DPR itu berharap agar kasus berita hoaks ini dapat segera ditangani oleh kepolisian.
Berikut cuitan lengkap Ace Hasan Syadzily:
"Andai pihak kepolisian tdk mengungkap bahwa ada bukti-bukti yang meyakinkan tentang keberadaan Ratna Sarumpaet yang tidak dikeroyok dan dianiaya di Bandung tetapi dia sedang operasi plastik di sebuah RS di Jakarta, mungkinkah seorang RS akan mengakui kebohongannya? #StopHoax
Apa jadinya jika seorang Ratna Sarumpaet tidak mengakui kebohongan itu? Apakah pihak sana akan terus menerus memproduksi dan mereproduksi kekerasan sebagai komoditas politik? Saya yakin politisasi itu akan terus dilemparkan kepada kami. #StopHoax
Ketika RS mengaku dianiaya, para terdidik itu kok tiba-tiba seperti tdkmengerti bahwa negara kita negara hukum. Alih2 melaporkan ke kepolisian, justru ramai-ramai membuat pernyataan bhw mrk simpatik sambil mengecam sana-sini dg maksud mendelegitimasi pemerintahan Jokowi #StopHoax
Mereka bilang kekerasan terhadap perempuan harus dilawan. Mereka berteriak negara dzalim terhadap perempuan. Negara tidak hadir dan melanggar HAM. Apa motifnya? Jelas politik. #stophoax
• Tanggapan Fahri Hamzah terkait Penangkapan Ratna Sarumpaet
Teramat gegabah jika seorang Capres RI, bekas Ketua MPR RI, & para cerdik cendekia mudah percaya cerita kekerasan tanpa ada bukti yg dpt dipertanggungjawabkan secara hukum. Bukannya sgr mengambil langkah hukum, malah berlomba2 membuat pernyataan politik yang isinya mengecam rezim
Saya yakin di kepala mereka ini sudah terpatri kesadaran bahwa Pemerintah ini selalu salah. Mrk telah berburuk sangka kpd Jokowi yang sdg sibuk mengurus bencana di Sulawesi Tengah. Sah dan wajar mereka mengkritik pemerintah karena tugas oposisi adalah demikian. #StopHoax
Tapi mereka sudah kehilangan akal sehat. Tak bisa membedakan ranah politik dan ranah hukum. Soal kekerasan harus dibuktikan dengan fakta hukum. Harus ada bukti yang nyata dan otentik. #Stohoax
Mereka sdh minta maaf. Tp seorang RS hanya meminta maaf kepada Prabowo dan para pendukungnya. Dia tidak maaf kepada rakyat Indonesia yang telah dirugikan akibat dari celotehnya yang selalu mengatasnamakan rakyat selama ini.#StopHoax
Dia tidak minta kepada Pak Jokowi yang selalu diserangnya. Pak Jokowi tak butuh permintaan maaf dari seorang Ratna Sarumpaet. Tapi akibat seorang Ratna Sarumpaet akan banyak pendukung Prabowo-Sandi yang menelan informasi mentah-mentah. #StopHoax
Bagi mereka yang mempercayainya, akan mudah sekali tersulut emosinya. Mrk marah karena seorang Ibu-Ibu, atau emak-emak yang jadi jualan mereka, katanya telah dianiaya. Opininya digiring, siapa lagi kalau bukan pihak yang selama ini dikritik. #StopHoax
Ratna yang melakukan kekerasan itu. Jika dibiarkan berita hoax itu akan terbangun opini bahwa Pemerintahan Jokowi merupakan rezim yang anti tidak berpihak dengan emak-emak. Itulah kira-kira target politiknya. #StopHoax
Itulah jahatnya hoax. Berita bohong akan membentuk opini yang negatif. Karena itu, kita harus lawan hoax. Melawan hoax jgn hanya jd komoditas politik belaka. Ironisnya, hoax itu ternyata dilakukan di jantung kontestasi Pilpres itu. Ini yg membuat saya kecewa dan geram. #StopHoax
• Ratna Sarumpaet Ditangkap, Fahri Hamzah: Perjalanan ke Cile Gagal, Reputasi Internasional Berantakan
Oleh karena itu, pihak kepolisian tidak boleh ragu untuk mendalami secara tuntas apa motif di balik cerita kebohongan itu? Kenapa orang-orang terdidik itu turut juga turut menyebarkan berita bohong itu?
#StopHoax
Ini penting untuk pembelajaran bagi bangsa ini dalam berdemokrasi. Demokrasi harus dibangun berdasarkan atas keadaban, bukan cerita-cerita bohong. Kita bangun demokrasi ini atas dasar kesantunan, akhakul karimah, dan nilai-niali keadaban. #StopHoax," tulis Ace Hasan Syadzily.
Sebelumnya diberitakan, aktivis Ratna Sarumpaet mengakui kebohongannya jika dirinya mengalami penganiayaan.
Hal itu diungkapkannya saat menggelar jumpa pers di kediamannya di kawasan Kampung Melayu Kecil V, Tebet, Jakarta Selatan, Rabu (3/10/2018).
Ratna mengakui telah datang ke rumah sakit Bina Estetika pada Jumat, 21 September 2018.
• Fakta-fakta Penangkapan Ratna Sarumpaet: Diminta Turun dari Pesawat hingga Bantah Mau Melarikan Diri
Ibunda Atiqah Hasiholan ini mengaku ke rumah sakit untuk menemui dokter bedah plastik lalu menjalani prosedur sedot lemak di wajahnya.
Ia mengaku tak ada penganiayaan namun pergi ke dokter untuk melakukan sedot lemak di pipi kiri dan kanannya.
"Tanggal 21, saya mendatangi rumah sakit khusus menemui dokter Sidik, dokter bedah plastik. Kedatangan saya ke situ karena kami sepakat beliau akan menyedot lemak di pipi kiri dan kanan. Dokter Sidik adalah dokter ahli bedah plastik yang saya percaya," ujar Ratna dalam konferensi pers, Rabu (3/10/2018), seperti dikutip TribunWow dari live Facebook Grid.ID.
(TribunWow.com/ Rekarinta Vintoko)