Gempa Bumi
Kepala BMKG Ungkap Alat Pendeteksi Bencana yang Dimiliki Indonesia Masih Kurang
Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorta Karnawati menyampaikan bahwa alat pendeteksi bencana di Indonesia masih kurang.
Penulis: Mutmainah Rahmastuti
Editor: Wulan Kurnia Putri
Namun, buoy tersebut sudah tidak beroperasi sejak tahun 2012.
• Adelia Geram saat Pasha Ungu Dituding Tak Bekerja Keras untuk Korban Gempa Palu
Selain itu, buoy juga kerap dirusak oleh oknum warga yang tidak bertanggung jawab saat berada di laut.
“Jadi tidak ada buoy tsunami di Indonesia. Sejak 2012 bouy sudah tidak ada yang beroperasi sampai sekarang ya. Buoy tsunami yang memang diperlukan untuk memastikan bahwa tsunami ada sebagai salah satu bagian sistem peringatan dini,” ujar Sutopo.
Selain itu, Sutopo juga mengeluhkan pendanaan fasilitas untuk alat pendeteksi bencana yang setiap tahunnya mengalami penurunan.
Padahal, Indonesia merupakan salah satu negara yang paling rawan terkena bencana, seperti gempa atau tsunami.
"Dulu sempat hampir mendekati 2 triliun tahun ini hanya 700 miliar. Nah ini jadi kendala, di satu sisi ancaman bencana meningkat masyarakat yang terpapar resiko semakin meningkat kejadian bencana meningkat," ujar Sutopo. (TribunWow.com/ Mutmainah)