Jawab Tudingan Kathryn Mayorga, Ronaldo: Pemerkosaan adalah Kejahatan yang Keji

TRIBUNWOW.COM - Pemain klub sepak bola Juventus, Cristiano Ronaldo, akhirnya angkat bicara soal tuduhan pemerkosaan wanita bernama Kathryn Mayorga yang ditujukan pada dirinya, melalui akun Twitter @Cristiano.

Ia dengan tegas menolak tuduhan yang dapat menghancurkan karirnya itu.

Pria berusia 33 tahun ini juga menyatakan bahwa pemerkosaan adalah kejahatan yang keji dan bertentangan dengan apa yang ia yakini.

Ia pun juga menambahkan bahwa ia tak ingin berbicara kepada media yang hanya akan mengambil keuntungan semata dari tuduhan negatif yang menimpanya ini.

"Saya dengan tegas menolak tuduhan yang ditujukan terhadap saya. Pemerkosaan adalah kejahatan yang keji dan bertentangan dengan segala sesuatu yang yakini dan saya percayai. Karena saya ingin membersihkan nama saya, saya menolak untuk memberi tontonan pada media yang dibuat oleh orang-orang yang mengambil keuntungan dari peristiwa yang menimpa saya," tulisnya pada Rabu (3/10/2018).

• Gerakan MeToo Jadi Inspirasi Kathryn Mayorga Ungkap Kasus Pemerkosaan yang Seret Cristiano Ronaldo

Tak lama setelah itu, ia mengunggah cuitan lagi.

"Dengan demikian, saya dengan kesadaran penuh akan menunggu dengan tenang hasil dari setiap dan semua penyelidikan," pungkasnya.

• Kasus Pemerkosaan Libatkan Cristiano Ronaldo Berlanjut, Pengacara Kathryn Mayorga Sebut Punya Bukti

Sebelumnya dikabarkan bahwa Mayorga mengklaim jika Ronaldo melakukan kekerasan seksual kepadanya di apartemen mewah Palms Casino Resort, Las Vegas, pada tahun 2009.

Mayorga mengaku semenjak kejadian itu, hidupnya merasa menderita, ia tak bisa menjalani kehidupan dengan normal.

Ia seperti dilema, antara membuka kasus pemerkosaan tersebut atau tetap tutup mulut dan merahasiakannya, pasalnya usai peristiwa itu dirinya telah diberi uang tutup mulut oleh Ronaldo sebesar 375 dollar AS.

Namun pada akhirnya ia memberanikan diri untuk buka suara mengenai pelecehan seksual yang dialaminya itu.

Wanita asal Las Vegas itu membeberkan semua kejadian itu pada salah satu media Jerman yaitu Der Spiegel.

Mayorga dan Der Spiegel mengaku punya alasan yang jelas untuk mengungkapkan kasus itu pada khalayak umum karena dokumen yang mereka miliki.

Dokumen itu adalah surat yang pernah ditulis Mayorga.

Der Spiegel telah memperoleh salinan surat yang panjangnya hampir enam halaman, namun pada dokumen itu berisi hal yang sulit untuk dibaca.