Gempa Bumi
Sindir Dahnil Anzar, Jubir PSI: Sebut Pemerintah Lakukan Pencitraan karena Beda Pendapat Itu Keji
Jubir PSI Dedek Prayudi tampak menyindir Dahnil Anzar Simanjuntak terkait penetapan status bencana gempa di Sulteng.
Penulis: Laila N
Editor: Claudia Noventa
TRIBUNWOW.COM - Juru Bicara Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Dedek Prayudi, tampak menyindir koordinator jubir tim pemenangan kampanye pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Dahnil Anzar Simanjuntak.
Dilansir TribunWow.com, hal tersebut tampak dari laman Twitter, @Uki23, yang diunggah, pada Senin (1/9/2018).
Awalnya, Dahnil Anzar Simanjuntak membahas mengenai gempa di Donggala dan Palu, Sulawesi Tengah.
Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammdiyah ini menyoroti soal penanganan bencana pemerintah, termasuk soal penetapan sebagai bencana nasional.
• Sindir Puan soal Penanggulangan Bencana, Andi Arief: Jangan Asal Pasang Menteri, Lihat Kemampuannya
Selain itu, Dahnil sempat menyindir jika semua itu adalah soal kemanusiaan, bukan sekedar citra politik.
"Demi kebaikan semua, knp tidak Pemerintah menyatakan ketidakmampuan menangani semua. Lombok saja belum tuntas, maka nyatakan palu, donggala, lombok sbg bencana nasional, dan dunia internasional akan banyak membantu. Ini tentang kemanusiaan bukan citra politik jelang pilpres," kata Dahnil.
Menanggapi hal tersebut, Dedek Prayudi memberikan kritikan.
Dedek awalnya mengaku jika dirinya menghormati Dahnil Anzar.
Akan tetapi, menurutnya, menyebut pemerintah melakukan pencitraan terhadap metode respon darurat hanya karena beda pendapat adalah sebuah hal yang keji dan nyinyir.
"Saya sangat menghormati mas Dahnil.
Perbedaan pendapat tentang respon tanggap darurat itu biasa.
Tapi meyebut pemerintah melakukan pencitraan politik hanya karena berbeda pendapat tentang metode respon tanggap darurat adalah sesuatu yang nyinyir dan keji," tulis Dedek.
• Mahfud MD: Pancasila Itu Sakti, Dilawan dengan Makar dan Pemberontakan Selalu Menang

Diberitakan sebelumnya, hingga kini bencana gempa bumi yang melanda lombok belum ditetapkan sebagai bencana nasional.
Pun demikian dengan gempa dan tsunami yang melanda Sulawesi Tengah.
Diberitakan Kompas.com, Menteri Koordinator (Menko) Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan, memastikan tidak ada rencana menetapkan musibah gempa dan tsunami di Palu-Donggala sebagai bencana nasional.
"Ya enggak perlu lah, karena penanganannya sudah lebih dari bencana nasional," ujar Luhut di Kantor Kemenko bidang Kemaritiman, Jakarta, Senin (1/10/2018).
• Beredar Informasi akan Ada Gempa dan Tsunami Susulan Sebesar 8,1 SR di Palu, BNPB: Hoax
Dari informasi yang diterimanya, Luhut mengatakan jika kini pemberian bantuan di Palu dan sekitarnya masih terus berlangsung.
Selain itu, kondisi listrik dan saluran telepon pun menurutnya juga mulai membaik.
"Yang saya tahu tadi dari Basarnas, Pangdam, dan Satgas BNPB di sana, alat berat sudah mulai terus masuk, kemudian listrik sudah mulai hidup, telepon juga sudah bertahap hidup, makanan sudah mulai ada oleh TNI diangkut via udara dari Makassar pakai Hercules dan rrumah sakit angkatan laut di KRI Sudarsono juga sudah ke sana. Jadi saya pikir overall penanganan oleh pemerintah sudah sangat cepat," jelas Luhut.
Meski tidak ditetapkan sebagai bencana nasional, Luhut menyatakan bahwa pemerintah akan tetap menerima bantuan dari negara lain seperti yang telah ditetapkan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Itu enggak apa-apa karena Presiden sudah mengatakan bahwa secara terpilih kami akan menerima bantuan internasional," imbuh dia.(TribunWow.com/Lailatun Niqmah)