Gempa Bumi
Mendagri Bantah Berita Penjarahan Toko di Palu, Cholil Nafis: Apapun Alasannya, Itu Tidak Boleh
Ketua Komisi Dakwah MUI Pusat, Cholil Nafis menanggapi pernyataan Mendagri Tjahjo Kumolo soal bantahan penjarahan di beberapa toko di Palu, Sulteng.
Penulis: Vintoko
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Ketua Komisi Dakwah MUI Pusat, Cholil Nafis menanggapi pernyataan Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tjahjo Kumolo soal bantahan penjarahan di beberapa toko dan minimarket di Palu, Sulawesi Tengah.
Dilansir TribunWow.com, hal itu ia sampaikan melalui akun Twitter miliknya, @cholilnafis, Senin (1/10/2018).
Awalnya, Dahnil Anzar Simanjutak mentautkan pemberitaan terkait pernyataan Mendagri Tjahjo Kumolo yang membantah adanya penjarahan menyusul bencana gempa dan tsunami di Palu, Sulawesi Tengah.
• Muncul Berita Penjarahan Toko di Palu, Mendagri Keluarkan Penjelasan
Menanggapi hal itu, Cholil Nafis menegaskan, penjarahan tidak dibolehkan apapun alasannya.
Menurutnya, pemerintah yang membolehkan untuk menjarah dipastikan tidak masuk akal.
"Apapun alasannya penjarahan itu tdk boleh. Klo ketepatan memerlukan barang ya diperolehnya dg baik2. Apalagi sampai pemerintah memperbolehkan menjarah itu pasti tak masuk akal," tulis Cholil Nafis.

Kicauan Cholil Nafis (Twitter/@cholilnafis)
Pernyataan Tjahjo Kumolo
Sebelumnya diberitakan, Mendagri Tjahjo Kumolo membantah pemberitaan yang beredar di sejumlah media mengenai adanya penjarahan di beberapa toko di Palu, Sulawesi Tengah.
Dilansir TribunWow.com dari setkab.go.id, sejumlah media online sempat memberitakan mengenai penjarahan pasca terjadinya gempa bumi dan tsunami yang terjadi, pada Jumat (28/9/2018).
Tjahjo menjelaskan, halaman yang menjadi tempat pengungsian terdapat toko yang roboh, sehingga makanan dan minumannya berhamburan.
"Kemudian diambil masyarakat, jadi bukan penjarahan," kata Tjahjo dalam siaran persnya di Jakarta, Minggu (30/9/2018).
Tjahjo juga menjelaskan saat dirinya meninjau korban bencana yang dirawat di rumah sakit, pada Sabtu (29/9/2018), dia melihat warga korban gempa memerlukan bantuan segera dan saat itu semua toko tutup, dan listrik juga padam.
Sehingga, dalam rapat koordinasi ia meminta Pemerinta Daerah (Pemda) untuk memfasilitasi makanan dan minuman bagi korban gempa.
Tjahjo meminta agar pemerintah daerah (Pemda) langsung mencari siapa pemiliki toko, kemudian membeli makanan tersebut.
"Beli minuman makanan di toko yang dijual, berikan dulu kepada pengungsi dan yang dirawat di rumah sakit," tegas Tjahjo.