Kabar Tokoh
Ernest Prakasa: Akuisisi Freeport Prestasi yang Terlalu Konkret untuk Dilawan
Sutradara, aktor dan stand up comedian Ernest Prakasa turut mengomentari terkait akuisisi saham PT Freeport Indonesia.
Penulis: Gigih Prayitno
Editor: Wulan Kurnia Putri
TRIBUNWOW.COM – Sutradara, aktor sekaligus stand up comedian Ernest Prakasa turut mengomentari terkait akuisisi saham PT Freeport Indonesia.
Dilansir TribunWow.com dari akun Twitter @ernestprakasa, Ernest mengatakan bahwa akuisisi saham Freeport yang dilakukan oleh pemerintah terlalu berat untuk dilawan.
Menurut Ernest, sebaiknya mencari isu lain karena Jokowi masih jauh dari sosok yang sempurna.
• 51 Persen Saham Freeport Dikuasai RI, Jubir PSI: SDA Papua Dimiliki Warganya Sendiri
• Jokowi Pastikan Seluruh Proses Divestasi Saham Freeport Dilakukan secara Transparan
"Akuisisi Freeport ini prestasi yg terlalu konkret untuk dilawan.
Mending cari isu lain untuk korek kelemahan Jokowi, pasti nemu kok, beliau masih jauh dari sempurna," tulis Ernest Prakasa
Twit dari sutradara film 'Cek Toko Sebelah' ini ditanggapi oleh salah satu followernya.
Akun @ajisuryo2000 menanyakan contoh kelemahan dari kepemimpinan Jokowi.
Ernest menjawab dengan mencontohkan dalam hal penengakkan hukum seperti kasus pelanggaran HAM masa lalu yang tidak terungkap.
Tidak hanya itu, Ernest juga menambahkan kasus penyiraman air keras yang dialami oleh Novel Baswedan hingga sekarang belum ada penyelesaianya.
• Freeport Siapkan Pembangunan Smelter di Gresik usai Divestasi 51 Persen Saham oleh Inalum
• 51 Persen Saham Freeport Dimiliki RI, Menkeu: Proses Luar Biasa di Bawah Kepemimpinan Jokowi
"Paling gampang? Penegakan hukum.
Jaksa Agung, misalnya, adalah kader partai.
Kasus pelanggaran HAM masa lalu ngga ada yg terungkap, kasus Novel Baswedan pun masih tanda tanya.
Banyak kok," cuit @ernestprakasa.
• Jubir PSI: Saat Jokowi Usahakan Saham Freeport, Prabowo Sibuk Rayakan Hari Jadi Tiongkok
Dilansir dari Kompas.com, Freport McMoran induk usaha dari PT Freeport Indonesia menandatangani Sales and Purchase Agreement (SPA) dengan PT Indonesia Asahan Alumunium (Persero) (INALUM) dan PT Rio Tinto Indonesia pada Kamis (27/9/2018) sore.
Dengan kesepakatan ini, Indonesia resmi memiliki 51 persen saham PT Freeport Indonesia dengan kata lain Indonesia menjadi pemegang saham mayoritas.
Penandatanganan perjanjian ini disaksikan oleh Menteri ESDM Ignasius Jonan, Menteri BUMN Rini Soemarno dan Menteri Keuangan Sri Mulyani.
Menteri ESDM, Ignasius Jonan mengatakan semua proses divestasi telah selesai, hanya tinggal mengurus persoalan administrasi saja.
"Ini sudah selesai, selebihnya tinggal masalah administrasi saja," kata Ignasius Jonan.
SPA ini adalah tindak lanjut dari Head of Agreement (HoA) yang ditandatangi oleh INALUM selaku induk holding BUMN pertambangan dengan Freepoort McMoran Inc pada Agustus 2017 lalu di Kementerian Keuangan, Jakarta.
Head of Agreement ini menghasilkan 4 kesepakatan.
Pertama, mengubah izin PT Freeport Indonesia dari kontrak karya (KK) menjadi izin usaha pertambangan khusus (IUPK) dan sekaligus memberi hak operasi hingga tahun 2041.
Kedua, pemerintah menjamin kepastian fiskal dan hukum selama IUPK berlaku.
Ketiga, PT Freeport Indonesia berkomitmen membangun smelter baru di Indonesia dalam jangka waktu 5 tahun.
Keempat, Freeport McMoran setuju divestasikan kepemilikan PT Freeport Indonesia berdasarkan harga pasar yang wajar sehingga Indonesia memiliki 51 persen saham atas PT Freeport Indonesia. (TribunWow.com/Gigih Prayitno)