Gejolak Rupiah
Rupiah Melemah Lagi, Said Didu: Perkiraan Saya Sulit Menguat
Mantan Staf Khusus Menteri ESDM, Muhammad Said Didu turut menanggapi pelemahan rupiah yang hampir menyentuh angka Rp 15 ribu per dolar AS.
Penulis: Vintoko
Editor: Fachri Sakti Nugroho
TRIBUNWOW.COM - Mantan Staf Khusus Menteri ESDM, Muhammad Said Didu turut menanggapi pelemahan rupiah yang hampir menyentuh angka Rp 15 ribu per dolar Amerika Serikat (AS).
Dilansir TribunWow.com, hal itu ia sampaikan melalui akun Twitter-nya, @saididu, Rabu (26/9/2018).
Awalnya, Said Didu mentautkan pemberitaan terkait pelemahan rupiah yang telah menyentuh Rp 15 ribu per dolar AS, Rabu pagi ini.
• Rupiah Melemah Lagi, Direktur Garuda Berjangka Jelaskan Penyebabnya
Menanggapi hal itu, Said Didu memperkirakan rupiah akan sulit menguat.
Said Didu pun membeberkan sejumlah alasan, di antaranya Indonesia yang butuh banyak dolar AS untuk impor dan membayar utang.
Di sisi lain, Indonesia sulit mendapat dolar AS karena ekspor tidak sebaik yang diharapkan.
"Perkiraan saya rupiah sulit menguat krn : 1) kita lagi butuh dollar banyak utk impor dan bayar utang, dan 2) kita sulit dapat dollar krn ekspor tdk sebaik yg diharapkan," tulis Said Didu.

Cuitan Said Didu (Twitter/@saididu)
Sementara itu diberitakan Tribunnews.com, nilai tukar Rupiah terhadap dolar AS kembali melanjutkan pelemahannya pada perdagangan Rabu (26/9/2018) ke posisi Rp 14.944 per dolar AS.
Dengan posisi tersebut, pelemahan Rupiah sejak awal tahun ini menjadi 10,24 persen.
Sebelumnya, di pasar spot, kemarin Rupiah ditutup melemah ke posisi Rp 14.917 per dolar AS.
Bloomberg mencatat, hari ini Rupiah diperkirakan akan ditransaksikan pada kisaran Rp 14.937 hingga Rp 14.944 per dolar AS.
Sementara itu, berdasarkan data kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia, posisi Rupiah pada perdagangan kemarin melemah ke level Rp 14.893 per dolar AS.
• Direktur Garuda Berjangka Sebut di Masa Kampanye Pemilu 2019, Rupiah akan Tertolong
Dikutip dari Kontan.co.id, Direktur Garuda Berjangka, Ibrahim menjelaskan penyebab nilai tukar rupiah melemah terhadap dolar AS.
Menurut Ibrahim, nilai tukar rupiah melemah karena lusa, pada Rabu (26/9/2018) malam bank sentral AS, The Federal Reserve akan mengumumkan putusan bunga acuan dan menyampaikan testimoni ekonomi.
Selain itu, isu perang dagang antara AS dengan China yang belum menemui titik terang turut menjadi pemicu rupiah melemah.
AS dan China masing-masing telah menerapkan tarif terbaru produk impor mereka.