Pilpres 2019
Dukung Jokowi-Ma’ruf Amin, Ini Pernyataan Lengkap Barikade Gus Dur yang Dibacakan oleh Yenny Wahid
arisan Kader (Barikade) Gusdur sudah memutuskan arah dukungannya dalam pemilihan presiden (Pilpres) 2019 mendatang.
Penulis: Gigih Prayitno
Editor: Fachri Sakti Nugroho
Hingga akhirnya menikah dengan gadis Shinta, mereka meniti kehidupan dengan apa adanya, menapaki tangga kehidupan penuh perjuangan, berjualan es lilin pun pernah dilakoni.
kami dibesarkan dalam hidup tanpa kemewahan namun sarat dengan penghargaan diri.
Bapak menempa diri dengan semangat membumi yang diwujudkan dalam hasrat untuk mengabdi.
Setelah mempunyai anak, bapak dan mama hijrah ke pinggiran selatan kota Jakarta.
Rumah kami waktu letaknya terpencil, sering kami berangkat sekolah dengan sepatu yang dibungkus plastik karena jalan rumah kami berlumpur belum diaspal.
Menunggu kendaraan di pinggir jalan yang penuh dengan asap knalpot, basah kehujanan di halte bis, atau berdiri berjam-jam dalam bis dari ciganjur rumah kami ke grogol tempat saya kuliah menuntut ilmu.
Itu adalah cerita ceria kehidupan saya sehari-hari.
Saya bersyukur pernah hidup sedikit susah, karena tanpa itu empati kami tidak akan terasah.
Saya senang dididik hidup sederhana karena dengan bekal itu, posisi dan jabatan tidak akan membuat kami terlena.
Kisah kami ini mungkin tidak seberapa dibanding dengan mereka yang masih menderita, dan untuk merekalah kita harus terus berjuang dan berusaha agar tidak ada lagi jurang yang menganga antara si miskin dan si kaya.
Bapak banyak terilhami oleh figur-figur yang dikaguminya, seperti Mahatma Gandhi yang membela rakyat dengan cara memberdayakan gerakan tanpa kekerasan.
Sosok sederhana seperti Gus Dur dan Gandhi adalah sosok pemimpin yang kita butuhkan.
Negara ini adalah negara besar, penuh dengan kekayaan alam yang berlimpah.
Negara ini adalah negara kaya penuh dengan anak-anak bangsa yang punya talenta, Meraka yang meyakini nilai kebajikan serta punya keinginan untuk mengabdi.
Namun semangat mereka sering berbalas kegetiran dan kekecewaan melihat proses politik yang sering menghianati cita-cita negeri.