Polemik Impor Beras
Soal Polemik Kebijakan Impor Beras, Said Didu: Butuh Ketegasan Pemimpin
Said Didu mengatakan kisruh Kebijakan impor beras ini disebabkan empat data.
Penulis: Roifah Dzatu Azma
Editor: Fachri Sakti Nugroho
"Keputusan (impor 2 juta ton) itu sudah dari bulan April, berdasarkan rakor (rapat koordinasi), bukan saya yang impor," kata Enggar saat ditemui usai rapat di kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Senin (27/8/2018) yang dikutip dari Kompas.com.
Keputusan persetujuan Enggar itu didasari karena menurutnya stok beras belum aman dan produksi beras lokal terbatas karena peralihan fungsi lahan sawah yang gencar dilakukan.
• Darmin Nasution Minta Semua Pihak Tidak Lagi Permasalahan Impor Beras untuk Tahun Ini
"Bulog meminta mengajukan permohonan kepada kami agar ijinnya diperpanjang, karena kapalnya belum masuk ada keterlambatan pengiriman.
Jadi semua itu adalah dasar keputusan rapat dan Bulog meminta perpanjangan ijin.
Namun, Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso (Buwas) membantah dirinya yang meminta agar impor beras itu terlaksana.
Dikutip TribunWow.com melalui tayangan Kompas TV, Buwas (sebutan Budi Waseso) mengatakan kebijakan impor beras merupakan kebijakan dari dirut lama.
"Mantan Dirut Bulog, dia gak ngerti itu masanya beliau itu, itung-itungannya beliau jangan dibawa ke masa sekarang."
"Saya hanya bilang jangan jadi pengkhianat-pengkhianat bangsa ini, dari mana itungan dia, kayak yang paling pinter aja," ujarnya.
Ia juga mengatakan jika stock beras hingga akhir tahun masih aman dengan perhitungan masih memiliki 2,7 juta ton.
"Kita punya stok di akhir tahun ini tanpa penyerapan lagi itu ada 2,7 (juta ton beras), itu itungan pasti gak ngarang-ngarang karena saya bukan ahli itung-itungan," tambahnya.
Selain itu, Buwas juga menyindir soal pengadaan impor beras yang dirasa tidak perlu.
"Ada yang ngomong 'perlu impor', ini pikiran dari mana, saya juga bingung ini warga negara atau bukan, ini berpikir negara bangsa atau bukan."
"Cobalah kita sama-sama, gunanya berkoordinasi itu kita menyamakan pendapat, kira-kira ini lo prediksinya."
"Jadi kalo saya mengeluhkan fakta gudang saya ini sudah tidak mampu menyimpan, saya harus menyewa gudang bahkan meminjam itu kan cost tambahan itu cost tambahan, ada yang jawab itu urusannya Bulog kalo soal gudang,(mengumpat)," ujar Buwas.
(TribunWow.com/ Roifah Dzatu Azmah)