Breaking News:

Polemik Impor Beras

Moeldoko: Impor Beras Tidak Boleh Dilakukan saat Petani Sedang Panen

Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengatakan bahwa Indonesia masih memerlukan impor namun impor tak boleh dilakukan mendekati waktu panen petani.

Penulis: Ekarista Rahmawati P
Editor: Astini Mega Sari
Grafis Tribunwow/Kurnia Aji Setyawan
Moeldoko 

“Berdasarkan fakta dan data yang dihitung oleh para ahli dalam tim mengatakan dan merekomendasikan sampai bulan Juni 2019 tidak perlu impor,” tutur Buwas saat acara konferensi pers di Kantor Pusat Bulog Jakarta, Rabu (19/9/208) dilansir TribunWow.com dari Kompas.com.

Dia mengatakan, tim tersebut melibatkan berbagai ahli lintas bidang seperti dari Bulog, pertanian, perekonomian, kepolisian hingga BIN.

“Karena harus dianalisis berdasarkan situasi,” sebutnya.

Hingga Agustus 2018 Bulog sudah mengimpor beras sebanyak 1,4 juta ton.

Menurut Buwas, beras impor tersebut tidak terserap ke pedagang-pedagang lantaran rendahnya permintaan.

“1,4 juta ton impor dari 1,8 juta itu diam di tempat. Oktober datang lagi 400.000 ton. Untuk operasi pasar dan rastra itu serapan dalam negeri,” ujar dia.

Pernyataan Buwas yang enggan impor beras mendapat tanggapan dari Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita.

Enggar tak mempermasalahkan jika Bulog tak ingin ada impor beras tambahan. Menurut dia, itu adalah hak dari Bulog.

Soal Polemik Kebijakan Impor Beras, Said Didu: Butuh Ketegasan Pemimpin

Kendati begitu, Enggar mengingatkan bahwa berdasarkan rapat kordinasi yang dilakukan di Kementerian Koordinator Perekonomian, Bulog mempunyai izin kuota impor sebanyak dua juta ton.

"Yang pasti, rapat koordinasi memutuskan jumlah total itu dua juta ton. Itu keputusan rakor, bukan saya," kata Enggar di Jakarta Barat, Rabu (19/9/2018).

Enggar menuturkan, serapan dalam negeri belum maksimal terhadap stok beras Bulog.

Atas dasar itu, masih banyak stok beras yang masih mengendap.

"Penyerapan beras dalam negeri itu belum maksimal. Dari jumlah stok yang 2,2 juta ton, serapan dalam negeri hanya 809.000 ton. Sisanya ada yang komersial, ada yang 130.000 tonan. Lainnya dari eks impor," ucap dia.

Enggar menambahkan, izin impor beras sebanyak 2 juta ton yang dimiliki Bulog sebenarnya berlaku hingga Juli 2018. Namun, Bulog meminta izin impor itu diperpanjang.

"Yang dua juta sebenarnya sampai dengan Juli. Tapi kemudian ada surat Bulog meminta agar izin impor diperpanjang mengingat proses perjalanan itu belum sampai. Kita keluarkan, setuju perpanjangan kedua karena belum sampai, dalam perjalanan karena cuaca dan segala macam, mohon izin diperpanjang. As simple as that," ujarnya.

(TribunWow.com/Ekarista R.P)

Tags:
MoeldokoImpor BerasBulogBudi WasesoMenteri Perdagangan Enggartiasto Lukita
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved