Breaking News:

Polemik Impor Beras

Mantan Kepala Bulog: Mendag Ngeyel karena Disokong Orang di Pemerintahan Agar Terus Impor

"Saya ini mantan kepala Bulog jaman Gusdur jadi saya tau mekanisme tau proses dan sebagainya" ujar Rizal Ramli.

Penulis: Tiffany Marantika Dewi
Editor: Wulan Kurnia Putri
(KOMPAS.com/Hendra Cipto)
Aktifitas buruh wanita dapat memikul empat karung beras di gudang Bulog Panaikang, Makassar, Jumat (12/1/2018). 

TRIBUNWOW.COM - Polemik impor beras berbuntut panjang setelah Dirut Bulog, Budi Waseso tidak mau menjalankan perintah impor dari Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita.

Mantan Kepala Bulog era Presiden Gus Dur, Rizal Ramli pun turut berkomentar.

Saat menjadi narasumber di acara Kabar Siang, TV One, Kamis (20/9/2018), Rizal mengatakan jika saat ini pemerintah tidak perlu impor karena stok berlebih.

"Saya ini mantan kepala Bulog jaman Gusdur jadi saya tau mekanisme tau proses dan sebagainya.

Memang penyerapan dari dalam negeri lumayan, terus sudah ada impor sebelumnya jadi di gudang bulog itu ada sekitar 2,4 juta ton itu lebih dari cukup," ujar Rizal Ramli.

Ia menambahkan jika saat ini stok beras tidak terlalu mengalami anjlok sehingga tak perlu impor yang berlebih.

"Jadi rule of thumb (peraturan dari pengalaman) nya sederhana, tahun ini kan banyak hujan, produksi anjloknya sedikit sekali tidak perlu banyak impor yang berlebihan," tambahnya.

Soal Data tentang Beras, Buwas: Saya Minta Data Keseluruhan ke BPS Tidak Diberi

Rizal mengatakan saat ini, Menteri Perdagangan tetap berupaya mengimpor beras karena ada pihak pemerintahan yang menginginkan hal tersebut.

"Mendag 'ngeyel' (maksa) memang dibacking (disokong) beberapa orang di dalam pemerintahan supaya impor terus, padahal Bulog juga gudangnya terbatas," tambah Rizal Ramli.

Karena terus mengimpor, Rizal khawatir jika beras tersebut akan bermasalah karena terlalu lama disimpan di gudang.

"Nanti buntutnya kalau terlalu banyak impor, berasnya gak kepake akhirnya beras itu setelah 2 tahun jadi banyak kutu banyak lobang-lobangnya kalau dibagikan ke masyarakat miskin mereka juga marah dikasih beras yang kualitasnya itu untuk ternak," ujar mantan Kepala Bulog ini.

"Dari dulu kalau ada impor beras tentu ada yang kebagian sebagai importir, perlu diketahui harga di luar negeri itu lebih murah dibanding di Indonesia, itu hampir setengahnya selisih harganya.

Siapapun yang dapat hak untuk beras ini udah dapat untung," katanya.

Lihat videonya:

Sementara itu, diberitakan dari Kompas.com, ribut-ribut soal impor beras antara Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita dan Dirut Bulog Budi Waseso sudah sampai ke telinga Presiden Joko Widodo.

Presiden pun meminta Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution untuk memanggil Budi Waseso dan Enggartiasto.

"Secepatnya Presiden (meminta) supaya Menteri Koordinator mengundang," kata kata Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (20/9/2018).

Moeldoko: Impor Beras Tidak Boleh Dilakukan saat Petani Sedang Panen

Moeldoko mengatakan, pada prinsipnya tak ada yang salah dengan kebijakan impor beras jika kebutuhan dalam negeri tak tercukupi.

Dia pun menilai, perseteruan yang terjadi antara Budi Waseso dan Enggar hanyalah masalah komunikasi.

"Sebentar lagi mau diundang menteri koordinator ekonomi untuk duduk sama-sama. Enggak boleh begitu (ribut-ribut di publik). Semuanya harus berkoordinasi dengan baik," kata Moeldoko.

Sementara itu, Darmin memastikan bahwa pertemuan antara Budi Waseso dan Enggar akan digelar dalam waktu dekat.

Pertemuan itu juga akan diikuti Menteri Pertanian Amran Sulaiman.

"Saya masih cari waktu," kata Darmin.

Budi Waseso sebelumnya menyatakan, pihaknya harus menyewa gudang milik institusi negara lain untuk menyimpan stok beras yang melimpah.

Buwas pun mengaku bingung dengan Mendag yang menyatakan bahwa persoalan gudang ini bukan urusan pemerintah.

Dia tampak kesal bahkan sempat mengeluarkan makian khas jawa.

“Saya bingung ini berpikir negara atau bukan. Coba kita berkoordinasi dan samakan pendapat jika keluhkan fakta gudang. Saya bahkan menyewa gudang itu kan cost-nya nambah. Kita kan sama-sama (urusan) negara," ujar Buwas saat konferensi pers di Kantor Bulog Pusat Jakarta, Rabu (19/9/2018). (TribunWow.com/Tiffany Marantika)

Sumber: TribunWow.com
Tags:
MendagBudi WasesoGus Dur
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved