Breaking News:

Kasus Korupsi

Syamsuddin Haris: Setya Novanto Tampaknya Tidak Mau Sendirian Menghuni LP

Analis politik LIPI Syamsuddin Haris menanggapi pemberitaan terkait keterlibatan Mantan Ketua DPR Setya Novanto dalam kasus korupsi e-KTP.

Penulis: Ananda Putri Octaviani
Editor: Wulan Kurnia Putri
KOMPAS.com/Nabilla Tashandra
Peneliti Senior LIPI, Syamsuddin Haris dalam sebuah diskusi di bilangan Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (23/7/2016) 

TRIBUNWOW.COM - Analis politik LIPI Syamsuddin Haris memberikan tanggapan atas pemberitaan terkait keterlibatan Mantan Ketua DPR Setya Novanto dalam kasus korupsi e-KTP.

Dilansir TribunWow.com, hal tersebut disampaikan Syamsuddin melalui laman Twitter miliknya, @sy_haris yang diunggah pada Rabu (19/9/2018).

Melalui unggahannya, Syamsuddin Haris menyebut Setya Novanto tidak mau sendirian menghuni Lembaga Pemasyarakatan (LP).

Hal ini dikarenakan Novanto kembali menyebutkan sembilan nama anggota DPR yang diduga menerima uang dalam proyek pengadaan kartu tanda penduduk berbasis elektronik (e-KTP).

Abdul Kadir Karding: Menolak Jokowi Berarti Bertentangan dengan Aspirasi Rakyat

"Setya Novanto tampaknya tidak mau sendirian menghuni LP.

Dia menyebut 9 orang anggota DPR lainnya turut menerima dana haram e-KTP.

Semoga @KPK_RI terus mengungkap jaringan wakil rakyat pencuri uang rakyat tsb," tulisnya.

Menilik Kedai Kopi yang Jadi Lokasi Pertemuan Ridwan Kamil dan Sandiaga, Harga Menunya Terjangkau

Kicauan Syamsuddin Haris ini menanggapi pemberitaan Kompas.com terkait dugaan kasus korupsi yang menjerat Setya Novanto.

Seperti yang diberitakan, beberapa nama yang disebut adalah mantan anggota Badan Anggaran (Banggar) DPR.

Novanto menyebutkan kesembilan nama tersebut saat bersaksi di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Selasa (18/9/2018).

"Tapi, yang jelas saya pernah dikonfrontasi dengan keponakan saya oleh penyidik KPK. Saat itu, Irvanto keponakan saya mengaku memberikan uang kepada beberapa orang sebesar 3,5 juta dollar AS," ujar Novanto kepada jaksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Balai Kota DKI Jakarta Adakan Open House untuk CPNS Jakarta

Saat dikonfrontasi, jelas Novanto, Irvanto Hendra Pambudi yang merupakan keponakannya, mengaku menyerahkan uang kepada sejumlah anggota DPR.

Masing-masing yaitu Chairuman Harahap 500 ribu dollar AS, M Jafar Hafsah 100 ribu dollar AS, dan Ade Komarudin 700 ribu dollar AS.

Selanjutnya ada Agun Gunandjar Sudarsa 1 juta dollar AS, serta Melchias Markus Mekeng dan Markus Nari masing-masing 500 ribu dollar AS.

"Mekeng dan Markus Nari diberi di ruangan saya di ruang ketua fraksi Golkar. Ivan memberi atas perintah Andi 1 juta dollar AS," kata Novanto.

Pendaftaran CPNS Kementerian BUMN akan Dibuka 26 September 2018, Perhatikan Alurnya

Halaman
12
Tags:
InstagramAming SugandhiEvelyn Nada Anjani
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved