Pilpres 2019
Sebut Pendukung Jokowi Masuk Surga, Farhat Abbas: Surga yang Saya Maksud Bukan Pasca Kematian
Farhat mengatakan dirinya tidak bermaksud mengatakan surga setelah kematian, tapi keadaan Indonesia yang seperti surga.
Penulis: Roifah Dzatu Azma
Editor: Fachri Sakti Nugroho
TRIBUNWOW.COM - Anggota Tim Kampanye Nasional Joko Widodo (Jokowi), Farhat Abbas mengklarifikasi pernyataan dirinya yang menyatakan akan masuk surga jika mendukung bakal calon presiden Joko Widodo (Jokowi).
Dilansir TribunWow.com dari program TV One, Indonesia Lawyers Club, Selasa (18/9/2018), Farhat mengatakan dirinya tidak bermaksud mengatakan surga setelah kematian, tapi keadaan Indonesia yang seperti surga.
"Saya ingin mengklarifikasi, bahwa surga yang saya maksud disini bukan pasca kematian," ujar Farhat.
Farhat mengungkapkan dirinya terinspirasi dari lirik lagu 'Kolam Susu' milik Koes Plus.
• Unggah Akun Instagram Farhat Abbas, Jerinx SID Sebut Jokowi Tidak Ada Bedanya dengan Prabowo
"Orang bilang tanah kita tanah surga, Pak Jokowi presiden dua periode," ungkap Farhat sambil bernyanyi.
Menurutnya, Jokowi akan membawa Indonesia yang tidak hanya membangun jembatan-jembatan pulau ke pulau namun juga pada keadaan Indonesia seperti surga.
"Gambaran ini bukan maksudnya Farhat Abbas pemegang kunci surga, tapi gambaran Indonesia yang bukan hanya membangun jembatan pulau ke pulau tapi juga jembatan ke surga menurut saya," ujar Farhat.
Lanjutnya, Farhat mengatakan Indonesia yang seperti surga adalah Indonesia yang berkeadilan, yang memiliki kepastian hukum, yang memiliki kesejahteraan dan yang memiliki pemimpin yang amanah, adil dan disegani.
"Maksudnya adalah bagaimana Indonesia yang berkeadilan, yang memiliki kepastian hukum, yang memiliki kesejahteraan yang punya pemimpin yang manah adil dan disegani, itu harapan saya," ujar Farhat.
• Cipta Panca Sebut Kubunya Tak Perlu Capek Kampanye jika Ada 10 Farhat Abbas di Kubu Jokowi
Diberitakan sebelumnya, Farhat Abbas pernah mengunggah pernyataan dalam akun Instagramnya, @farhatabbastv226, pada Senin (12/9/2018), foto dirinya dengan keterangan tulisan mengatakan yang memilih Jokowi akan masuk surga.
Farhat juga menuliskan mereka yang menghina, memfitnah, menyinyir Jokowi akan masuk ke neraka.
"Yang Pilih Pak Jokowi Masuk Surga ! Yang Gak Pilih Pak Jokowi dan Yang Menghina, Fitnah & Nyinyirin Pak Jokowi ! Bakal Masuk Neraka ! ( jubir-Indonesia)," tulis akun @farhatabbastv226.
Tidak lama kemudian, Farhat Abbas mendapat teguran dari Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma’ruf Amin.
Raja Juli Antoni, Wakil Sekretaris Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma’ruf menyayangkan pernyataan Farhat Abbas tersebut, dilansir dari TribunWow dari Kompas.com, Rabu (12/9/2018).
• Ditegur Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma’ruf Amin, Farhat Abbas Minta Maaf
Raja Juli mengatakan bahwa pernyataan Farhat di akun Instagramnya tersebut tidak sesuai dengan nilai-nilai yang dianut oleh TKN Jokowi-Ma’ruf.
"Kita akan memberikan teguran internal ke Bang Farhat. Ini bukan narasi Jokowi-Maruf," kata Raja Juli di Sekretariat TKN Jokowi-Ma'ruf, di Menteng, Jakarta, Rabu (12/9/2018).
Raja Juli juga mengklarifikasi posisi Farhat Abbas di TKN Jokowi-Ma’ruf adalah bagian dari tim kampanye, namun bukan sebagai juru bicara.
Pada awalnya Farhat Abbas sempat mengaku sebagai juru bicara dan sudah mengikuti pelatihan, namun Raja Juli menegaskan bahwa Farhat tidak menjadi Jubir di TKN Jokowi-Maruf.
Seusai mendapat teguran, Farhat kemudian meminta maaf di akun Instagramnya, Kamis (13/9/2018), ia mengungkapkan ditegur dan dinasehati untuk tidak menggunakan kalimat yang membuli.
• Soal Pantun Surga-Neraka Farhat Abbas, Dedi Mulyadi: Gimmick Politik Hanya Membawa Kebodohan
Farhat juga menuliskan meminta maaf atas pantun dirinya yang membuat sebagian orang salah paham.
"Sehubungan dengan beredarnya pantun saya, saya ditegur sekjen PKB Pak Abdul Kadir Karding yth agar tidak menggunakan kalimat-kalimat yang membully. Menghina calon Presiden. Saya minta maaf atas pantun yang membuat sebgaian orang gagal paham,” tulis Farhat dalam foto yang diunggahnya.
(TribunWow.com/ Roifah Dzatu Azmah)