Polemik Impor Beras
Mendag dan Buwas Saling Tuding, Dahnil Anzar: Mengerikan
Mendag menyebut jika persoalan penuhnya gudang bulog bukanlah urusan pihaknya, hal ini kemudian mendapat tanggapan dari Buwas.
Penulis: Laila N
Editor: Astini Mega Sari
TRIBUNWOW.COM - Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammdiyah Dahnil Anzar Simanjuntak tampak menanggapi saling tuding antara Menteri Perdagangan (Mendag) Enggartiasto Lukita dan Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso (Buwas).
Dilansir TribunWow.com, hal tersebut tampak dari laman Twitter @DahnilAnzar yang diunggah pada Rabu (19/9/2018).
Awalnya, mantan Menteri Keuangan Rizal Ramli menyoroti pernyataan Mendag dan Buwas.
Di mana Mendag menyebut jika persoalan penuhnya gudang bulog bukanlah urusan pihaknya.
Buwas pun melontarkan kekesalannya dengan sebuah umpatan untuk menanggapi pernyataan Mendag.
Mengomentari perang kata dua tokoh itu, Rizal Ramli heran kenapa ada menteri yang seenaknya seperti itu.
• Seleksi CPNS 2018, Ambang Batas Minimal SKD Guru hingga Penilaian Tes
Lebih lanjut, Rizal Ramli pun menanyakan keberadaan Jokowi.
"Kok ada Mentri yg saenaknya kaya gini ? Mas @jokowi, where are you ? : “Mendag Sebut Gudang Bulog Penuh Bukan Urusannya, Buwas: M***** !," tulis Rizal.
Menanggapi postingan Rizal Ramli, Dahnil Anzar pun mengaku jika hal tersebut mengerikan, lantaran sesama anggota anak buah presiden saling tuding di depan publik.
Ia pun kemudian mengatakan jika hal ini mencerminkan jika presiden tidak mampu mengendalikan anak buahnya.
"Mengerikan. Ketika sesama anggota anak buah Presiden saling tuding didepan Publik.
Membuktikan 2 hal.
1 Ada fakta data carut marut yg digunakan untuk pintu masuk pemburu rente.
2. Presiden yang tak memimpin, dan tak mampu mengendalikan anak buahnya sendiri," tulis Dahnil Anzar Simanjuntak.

Stok Beras Bulog dan Polemik Impor
Diberitakan Kompas.com, Buwas menyebut jika sampai tahun depan dirinya yakin jika Indonesia tidak memerlukan impor beras.
Hal tersebut karena cadangan beras bulog bisa mencapai 3 juta ton hingga akhir 2018.
“Berdasarkan fakta dan data yang dihitung oleh para ahli dalam tim mengatakan dan merekomendasikan sampai bulan Juni 2019 tidak perlu impor,” tutur Buwas saat acara konferensi pers di Kantor Pusat Bulog Jakarta, Rabu (19/9/208).
Sebelumnya, Buwas mengatakan, stok beras sebanyak 2,6 juta ton yang ada di Bulog saat ini masih lebih dari cukup untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.
Dengan demikian, kebutuhan untuk impor masih belum perlu dilakukan saat ini dan kemungkinan besar hingga akhir tahun.
Sebelumnya, Kemendag telah menerbitkan kembali izin impor beras sebesar satu juta ton kepada Bulog.
Adapun izin impor tersebut dikeluarkan pada Juli 2018 dan mulai berlaku hingga September 2018.
Oleh karenanya, secara total Bulog mendapatkan izin untuk impor beras sebanyak dua juta ton.
• Oknum Polwan di Jatim Diduga Lakukan Pungli hingga Rp 460 Juta ke Calon Bintara Polri
Satu juta ton impor beras sudah direalisasikan Bulog pada medio Februari dan Mei 2018.
Lebih lanjut, terkait izin impor tambahan satu juta ton itu, Buwas menyatakan belum direalisasikan oleh Bulog.
Sementara itu, diberitakan Kontan.co.id, Minggu (9/10/2018), Perum Bulog akan merealisasikan impor beras sejumlah 1,8 juta ton hingga Oktober 2018.
Perum Bulog mendapat kuota impor sebesar 2 ton dari Kementerian Perdagangan (Kemdag) berdasarkan Rapat Koordinasi Terbatas (Rakortas).
Kurangnya pasokan dari negara pengekspor, menjadikan Bulog hanya melakukan impor sebesar 1,8 juta ton.
Direktur Operasional dan Pelayanan Publik Perum Bulog, Tri Wahyudi Saleh, memaparkan hingga akhir tahun 2018, Bulog hanya bisa mengimpor 1,8 juta ton beras dari Vietnam, Thailand, dan Pakistan.
"Impor beras tahun ini hanya 1,8 juta ton yang sudah kontrak, karena dari negara tujuan impor hanya mampu memasok sebesar itu, jadi bukan 2 juta ton,"ujar Tri
Jika pemerintah memberikan tambahan impor, sebagai operator, Bulog siap menjalankan.
Tri menambahkan, dengan masuknya beras impor dan pasokan dari dalam negeri sebesar 1,3 juta ton, maka stok beras di gudang Bulog mencapai 2,6 juta ton. (TribunWow.com/Lailatun Niqmah)