Gempa di Lombok
1.500 Wisatawan Kunjungi Lombok Pasca Gempa, Turis dari Inggris: Saya Tidak Takut
Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan wisatawan mulai datang kembali ke Gili Trawangan pasca bencana gempa Lombok.
Penulis: Roifah Dzatu Azma
Editor: Fachri Sakti Nugroho
TRIBUNWOW.COM - Menteri Koordinator Maritim Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan wisatawan mulai datang kembali ke Gili Trawangan pasca bencana gempa Lombok.
Dilansir TribunWow.com dari situs resmi Kementerian Maritim, Minggu (16/9/2018), hal itu diungkapkan Luhut saat memimpin rapat Percepatan Normalisasi Kegiatan Pariwisata Pasca-Bencana Gempa Lombok.
Sebelum rapat, Luhut berbincang dengan wisatawan yang ia temui di pulau Gili Trawangan.
Wisatawan tersebut bernama Matthew dan berasal dari Inggris.
• Sepeda Jokowi Dilelang Rp 1 Miliar untuk Korban Gempa Lombok
Luhut sempat menanyakan mengapa ia tidak takut datang ke Gili Trawangan yang telah terkena bencana.
Matthew menjawab bahwa ia tidak pernah ragu datang ke pulau itu.
“Saya tidak takut, karena saya senang pulau ini dan saya melihat perbaikan sudah dilakukan oleh pemerintah Anda,” jawabnya.
Bukan hanya wisatawan dari luar negeri, wisatawan lokal pun sudah mulai datang ke pulau ini. Seperti Agoes yang datang bersama dua temannya.
“Kami datang dari Jakarta, Pak. Kami tidak ragu dan senang melihat pulau ini sudah pulih,” katanya.
Luhut juga tidak mengira jika wisatawan ke Pulau Gili Trawangan tidak terlalu terpengaruh oleh bencana gempa yang terjadi beberapa waktu lalu.
• Presiden Jokowi Serahkan Bantuan Senilai Rp 264 Miliar kepada Korban Gempa di Lombok Utara
Dalam pernyataanya saat rapat, Luhut mengatakan jumlah wisatawan kini ada 1.500 orang dari berbagai wilayah.
Luhut kemudian mengajak kembali membangun Lombok agar bisa lebih menghasilkan wisatawan.
"Sekarang kita harus bergerak, membangun kembali daerah ini. Gempa ini membuat kita menyadari apa kekurangan kita di sini dan bagaimana memperbaikinya. Dengan kejadian ini kita sadari sistem sampah di pulau ini tidak bagus dan kita harus perbaiki,” ujar Menko Luhut.
Lanjutnya, Luhut akan mendatangakan incenerator atau alat pembakaran sampah menggunakan teknologi pengolahan sampah yang melibatkan pembakaran bahan organik.
Luhut menargetkan dapat mendatangakan incenerator berkapasitas 10 ton per hari ke Gili Trawangan agar sampah di pulau Gili Trawangan ini bisa diolah dan dimanfaatkan untuk pulau tersebut.