Breaking News:

Viral Medsos

Tanggapi Cuitan Dino Patti Djalal, Ferdinand Hutahaean: Mereka Takut Kehilangan Uang dan Kekuasaan

Postingan itu terkait dengan pemberitaan media asing Asia Sentinel yang menyudutkan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Penulis: Laila N
Editor: Wulan Kurnia Putri
Tribunnews.com/Taufik Ismail
Ketua Bidang Advokasi dan Hukum Demokrat Ferdinand Hutahaean 

Sprt Pemilu Amerika yg kemudian diduga melibatkan intelijen dr negara lain utk memenangkan Trump pd pilpres.

Demikian pulalah dugaan skrg thdp operasi penghancuran nama @SBYudhoyono agar @prabowo bs dikalahkan. Haruskah asing dr timur jd penjajah br negeri ini?

Keterlibatan org2 Asia Sentinel menyerang @SBYudhoyono utk kalahkan @prabowo terhubung jelas dr rekam jejak salah satunya di Indonesia.

Bertahun2 di Indonesia dan pernah bekerja di salah satu group media yang skrg teraviliasi sbg pendukung petahana membuat kita patut curiga," tulis Ferdinand.

Postingan Ferdinand Hutahaean
Postingan Ferdinand Hutahaean (Capture Twitter)

Tudingan Asia Sentinel

Media Asing Asia Sentinel, Rabu (12/9/2018), menyebut pemerintahan SBY adalah pemerintahan dengan konspirasi kriminal yang sangat besar.

Artikel tersebut ditulis oleh John Berthelsen, editor sekaligus pendiri Asia Sentinel, sebuah media Asia yang berbasis di Hongkong.

Dalam artikel yang diterbitkan Asia Sentinel disebutkan bahwa Pemerintahan era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dianggap sebagai pemerintahan dengan konspirasi kriminal yang sangat besar.

Sebanyak 12 miliar dolar Amerika Serikat (AS) uang dari pembayar pajak dicuri dan dicuci melalui bank-bank internasional.

Sementara 30 pejabat pemerintahan disebut terlibat dalam skema konspirasi tersebut.

Tulisannya didasarkan dari laporan hasil investigasi setebal 488 halaman dalam gugatan yang dilayangkan Weston Capital International ke Mahkamah Agung Mauritius pekan lalu.

Laporan berupa analisis forensik atau barang bukti yang dikumpulkan oleh tim penyidik ​​dan pengacara di Indonesia, London, Thailand, Singapura, Jepang dan negara-negara lain juga dilengkapi 80 halaman afidavit atau keterangan di bawah sumpah.

Laporan ini juga melibatkan serangkaian penyelidikan di lembaga keuangan internasional termasuk Nomura, Standard Chartered Bank, United Overseas Bank (Singapore) dan lain-lain.

Laporan itu menyebut banyak penipuan dan korupsi yang terjadi di pusaran PT Bank Century Tbk.

Bank ini direkapitalisasi pada tahun 2008 dan berganti nama menjadi Bank Mutiara.

Halaman
1234
Sumber: TribunWow.com
Tags:
Julia PerezJakartaWindy Putri
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved