Breaking News:

Terkini Daerah

Menjadi Penarik Perahu Eretan, Safei Bisa Sekolahkan Anak sementara Wandi Tak Punya Tempat Tinggal

Bekerja menjadi penarik perahu eretan di Jakarta masih menjadi lapangan pekerjaan karena sungai masih dijadikan jalan pintas bebas macet.

(KOMPAS.COM/Ardito Ramadhan D)
Safei, penarik eretan di Muara Karang sejak 1989. 

TRIBUNWOW.COM - Bekerja menjadi penarik perahu eretan di Jakarta masih menjadi lapangan pekerjaan karena sungai masih dijadikan jalan pintas bebas macet.

Dikutip dari Kompas.com, eretan merupakan sebutan bagi perahu untuk menyebrangi sungai yang berkonsep mirip getek namun bentuknya lebih besar sehingga bisa memuat lebih banyak penumpang.

Di Kali Cagak, Muara Karang, Jakarta Utara, tepatnya di kolong jalan tol pelabuhan, perahu eretan digunakan sebagai mata pencaharian oleh beberapa warga.

Secara bergantian, warga menarik perahu eretan tersebut untuk menyeberangkan pejalan kaki hingga sepeda motor.

Kisah Safei yang Bisa Sekolahkan Anak dari Menarik Perahu Eretan

Safei, satu di antara warga yang berprofesi sebagai penarik perahu eretan telah menjalani profesinya selama 30 tahun.

"Kami mah dulu cuma nerusin aja pekerjaan dari temen, terus keterusan sampai sekarang. Lagian ga tau juga mau kerja apa lagi," kata Safei, Kamis (15/3/2018).

Eretan yang dikemudikan Safei ini berukan 2x10 meter dan hanya mengandalkan tambang sejauh puluhan meter yang membentang di atas sungai.

Viral Balita Kembar Rana dan Rani dalam Kondisi Memprihatinkan, Ibunya Meninggal saat Melahirkan

Safei mengatakan, pekerjaannya sebagai penarik perahu ini terbilang lumayan.

Walaupun enggan menyebutkan nominal, Safei mengaku bisa menyekolahkan anaknya lewat hasil menarik eretan.

"Setidaknya masih cukup lah buat makan dan anak sekolah, setiap bulan juga masih bisa ngirim ke kampung," kata Safei.

Ia mengatakan kedua anaknya kini sudah duduk di bangku sekolah menengah dan tinggal bersama ibu mereka.

Meskipun begitu, ia mengatakan bahwa dirinya bisa meraup uang dari para penumpangnya hingga ratusan ribu rupiah.

Namun, uang itu mesti dibagi kepada rekan-rekannya.

"Di sini kan kita hidup bareng-bareng, jadi harus dibagi juga. Kadang kalau perahu bocor atau rusak ya kita ganti pakai uang itu juga," kata Safei.

Halaman 1/2
Tags:
ViralDKI Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
ANDA MUNGKIN MENYUKAI

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved