Breaking News:

Prasasti Bandara Lombok, Jansen Sitindaon: Kami Tidak Tahu Apa Dasar TGB Mengatakan Itu Hoaks

Jansen Sitindaon kecewa atas pernyataan TGB Zainul Majdi tentang isu pencopotan prasasti peresmian Bandara Internasional Lombok.

Penulis: Fachri Sakti Nugroho
Editor: Claudia Noventa
demokrat.or.id
Jansen Sitindaon 

TRIBUNWOW.COM - Politisi Partai Demokrat, Jansen Sitindaon kecewa atas pernyataan TGB Zainul Majdi tentang isu pencopotan prasasti peresmian Bandara Internasional Lombok.

Kekecewaan tersebut muncul lantaran TGB mengatakan jika pihak Demokrat atau mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mendapat kabar hoaks mengenai pencopotan prasasti.

TGB mengatakan jika kabar pencopotan prasasti tersebut tidak benar adanya.

Menanggapi pernyataan tersebut, Jansen memberi penegasan bahwa sumber informasi yang didapatkan pihaknya bisa diklarifikasi kebenarannya.

PT Pertamina Tunjuk Dua Direksi Baru

Melalui keterangan tertulisnya di laman Partai Demokrat, Jansen mengatakan informasi tersebut didapat dari Ketua Legiun Veteran Republik Indonesia Provinsi NTB, Brigjen (Purn.) H. Abdul Kadir, S.Ip yang tidak setuju dan menolak prasasti peresmian Bandara Internasional Lombok yang ditandatangani SBY dibongkar.

Jansen menyebutkan, selain sebagai mantan tentara, Brigjen Abdul Kadir juga merupakan mantan Bupati Lombok Timur.

"Kami tidak tahu apa dasar Tuan Guru Bajang (TGB) mengatakan itu Hoaks," ujar Jansen dilansir TribunWow.com dari Laman Partai Demokrat, Kamis (13/9/2018).

"Brigjen Abdul Kadir ini selain mantan tentara, juga adalah mantan Bupati Lombok Timur. Legitimasi dan sumber informasi beliau bicara ini pasti cukuplah," sebagaimana tertulis dalam pernyataan Jansen.

Oleh karenanya, informasi yang disampaikan oleh Brigjen Abdul Kadir kredibel untuk dipertanggungjawabkan.

Jansen menyarankan agar TGB senantiasa berkomunikasi dengan Brigjen Abdul Kadir.

"Mengapa sampai beliau menyampaikan pernyataan itu ke publik. Pastilah ada sebab musababnya," ungkap Jansen.

"Kami Partai Demokrat kan merespons apa yang disampaikan Brigjen Abdul Kadir ini.
Jadi di mana Hoaksnya, Pak TGB?," imbuh Jansen.

Tanggapi Isu Politik Dua Kaki Partai Demokrat, AHY: Urusan Internal Biarkan Kami yang Membahasnya

Jansen menegaskan, pihaknya tidak pernah mempersoalkan pergantian nama bandara.

Namun pihaknya mempersoalkan niatan membongkar dan menghilangkan prasasti di Bandara Lombok.

"Jika bandara ini ingin diresmikan ulang oleh Pak Jokowi dengan nama barunya, biarlah prasasti lama itu bersanding dengan prasasti barunya. Agar generasi berikutnya tahu sejarah pembangunan, renovasinya dan pergantian namanya. Seperti kata Bung Karno Jas Merah, jangan sesekali kita melupakan sejarah," ungkap Jansen.

"Klaim dan politisasi pembangunan infrastruktur di masa Pak Jokowi ini, seakan-akan pemimpin yang lalu tidak membangun apa pun menurut kami juga baiknya dihentikan. Karena inilah sebab musabab semua ini."

"Membangun Indonesia adalah kesinambungan. Bukan dengan saling meniadakan," pungkas Jansen.

Diketahui sebelumnya tersiar kabar yang menyebutkan bahwa prasasti peresmian bandara yang ditandatangani Presiden SBY tahun 2011 silam akan diganti dengan prasasti baru yang ditandatangani oleh Presiden Joko Widodo.

Menepis informasi tersebut, TGB mengatakan jika kabar tersebut adalah hoaks.

Menurut TGB, tidak ada yang berniat menghilangkan jejak Presiden SBY.

"Jasa beliau dihargai, sehingga tidak perlu ada yang sensi."

"Saya pastikan Pak Jokowi bukan orang yang suka menafikan jasa pemimpin sebelumnya, bahkan beliau selalu mengapresiasi karya pendahulunya," kata TGB dalam rilis yang diterima redaksi Kompas.com, Rabu (12/9/2018).

TGB menyatakan sangat menghargai penetapan nama pahlawan nasional untuk Bandara Internasional Zainuddin Abdul Madjid oleh Presiden Joko Widodo melalui SK Menteri Perhubungan.

Sementara prasasti yang ditandatangani oleh Presiden SBY pada 2011 masih akan tetap ada.

"Kami masyarakat Lombok berterima kasih pada Pak Jokowi atas penetapan nama bandara yang mengabadikan nama pahlawan nasional satu-satunya dari NTB, yaitu Muhammad Zainuddin Abdul Madjid," tegas TGB.

Dapat Ancaman dari Nasdem, Rizal Ramli: Tidak Ada Niat dan Kata-kata Menghina Surya Paloh, Kok Baper

Sebelumnya pada 5 September 2018, pemerintah melalui Menhub Budi Karya menetapkan nama Bandara adalah Bandara Internasional Zainuddin Abdul Madjid, mengabadikan nama pahlawan nasional satu-satunya dari NTB yaitu Muhammad Zainuddin Abdul Madjid.

Rencananya Presiden akan meresmikan penetapan nama Bandara ini dalam beberapa hari mendatang.

"Pada saat itu, Pak SBY menandatangani prasasti peresmian Bandara."

"Namun tentu saja bukan berarti prasasti Pak SBY akan dicopot sebagaimana yang Pak SBY sampaikan."

"Pemerintah dan Masyarakat Lombok tidak pernah ada keinginan seperti itu."

TGB menjelaskan peresmian operasional bandara adalah satu hal, penetapan nama bandara dengan nama pahlawan nasional adalah hal lain.

"Saya sangat menyayangkan Pak SBY diberi kabar hoaks mengenai rencana pencopotan prasasti, hingga mengeluarkan statemen yang keliru." (TribunWow.com/Fachri Sakti Nugroho)

Sumber: TribunWow.com
Tags:
LombokJansen SitindaonTGB Zainul Majdi
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved