Pemilihan Presiden 2019
Update dari Erick Thohir, Ketua Tim Sukses Jokowi-Maruf soal Kasus Korupsi dan Cawapres Stuntman
Ketua Tim Sukses Jokowi-Maruf Erick Thohir disebut sebagai calon wakil presiden stuntman atau pemeran pengganti. Kabar korupsi juga menerpa dia.
Editor: Yudie
Kabar tak sedap lain soal Erick Thohir adalah sebutan sebagai calon wakil presiden stuntman atau pemeran pengganti.
Soal ini Erick Thohir juga tak mau menjadikan masalah.
Menurut Erick Thohir, stuntman adalah contoh yang bagus.
Baca: Ruhut Sitompul: Jokowi Pilih Maruf Amin Nyinyir, Erick Thohir Jadi Ketua Timses pada Banyak Omong
Bahkan dia membandingkan dengan film action.
Tanpa stuntman, kata Erick Thohir tak akan ada film action.
"Nah, memang masyarakat Indonesia belum biasa dengan 'stuntman'. Kenapa? Semuanya nonton drama, tangis-tangisan, enggak perlu 'stuntman' nangis sendiri. Jadi stuntman itu, sesuatu yang memang baru," kata Erick.
Tudingan sebagai stuntman itu dilontarkan oleh politikus Partai Gerindra, Andre Rosiade.
Menurut Andre, Joko Widodo sebagai capres petahana menggunakan Cawapres stuntman, yakni Erick Tohir.
"Dan saya rasa sah-sah saja mereka. Yang penting kan', kita fokus kepada pak Joko Widodo yang memang akan menjadi calonnya," ucap Erick.
• Inilah Sosok Stuntman di Balik Video Aksi Jokowi yang Naik Moge saat Pembukaan Asian Games 2018

Rapat Pertama Dipimpin Erick Thohir
Rabu (12/9/2018) menjadi hari pertama Erick Thohir memimpin rapat TKN Jokowi Maruf Amin.
Menurutnya, rapat perdana itu belum membahas secara spesifik cara memenangan pasangan bakal calon presiden dan wakil presiden, Joko Widodo-Ma'ruf Amin.
"Ya, ini kan' rapat pertama, saling berkenalan dan saling konsolidasi. Karena memang kan' rapat pertama," ujar Erick Thohir.
Selain konsolidasi antar partai politik pendukung untuk menyamakan visi-misi, ucap Erick, tim kampanye juga membahas bagaimana pemetaan di daerah-daerah untuk pemenangan pasangan Jokowi-Ma'ruf.
Erick mengatakan, sejumlah kepala daerah memang sudah menyatakan dukungan kepada Jokowi-Ma'ruf. Bahkan dari partai politik di luar koalisi.
"Makanya kita tadi konsolidasi, gimana mapping, apakah langkah selanjutnya, itu. Bukan sebuah hal-hal yang, oke gimana kita bertempur, enggak. Tidak ada sekali kata-kata seperti itu," tutur Erick.