Breaking News:

Gejolak Rupiah

Amerika Serikat akan Rilis Data Inflasi, Analis Perkirakan Rupiah Kembali Melemah

Analis Asia Trade Point Futures, Andri Hardianto memperkirakan pada perdagangan selanjutnya, nilai tukar rupiah akan kembali melemah.

Penulis: Qurrota Ayun
Editor: Claudia Noventa
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Melemahnya rupiah terhadap dolar AS 

Di sisi lain, belanja negara naik Rp 3,7 triliun.

Namun, angkanya tak mengkhawatirkan karena penerimaan negara angkanya lebih besar.

Maka primary balance dalam posisi sangat rendah.

"Kalau APBN sehat, kami bisa lebih menggunakan lebih banyak instrumen itu untuk menjaga ekonomi kita lebih baik lagi," kata Sri Mulyani.

Ferdinand Hutahaean: Kubu Sebelah Punya Pengalaman Kelam Melawan Demokrat

Dengan demikian, total neraca positif Rp 1,6 triliun setiap kali rupiah melemah Rp 100.

Di sisi lain, untuk menjaga rupiah tetap stabil, BI telah mengeluarkan Rp 11,9 triliun baik di pasar valuta asing maupun membeli Surat Berharga Negara (SBN) di pasar sekunder.

"Sejak Kamis, Jumat, Senin, Rabu kita intervensi jumlahmya meningkat. Juga di pasar sekunder koordinasi dengan Kemenkeu, pembelian SBN tidak hanya stabilkan pasar SBN tapi juga mendukung stabilitas nilai tukar, agar suhu badan kita turun. Hari Kamis kita beli Rp 3 triliun, Jumat Rp 4,1 triliun, Senin Rp 3 triliun, dan kemarin Rp 1,8 triliun," ujar Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo, Rabu (5/9/2018) seperti dikutip dari Kompas.com.

Perry Warjiyo menjelaskan, intervensi ganda merupakan salah satu bentuk langkah jangka pendek untuk stabilkan rupiah. (TribunWow.com/Qurrota Ayun)

 

Tags:
InflasiAnalis BisnisAmerika SerikatRupiah
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved