Pilpres 2019
Diminta Batasi Impor jika Terpilih Jadi Presiden, Prabowo: Harusnya Mampu Swasembada Pangan
Ketua Umum Partai Gerindra itu berpesan agar Indonesia menjadi bangsa yang berdikari yang mampu swasembada pangan.
Penulis: Vintoko
Editor: Astini Mega Sari
TRIBUNWOW.COM - Bakal calon presiden Prabowo Subianto angkat bicara soal tanggung jawab memimpin Indonesia seandainya kelak dia terpilih menjadi presiden.
Dilansir TribunWow.com, hal itu ia sampaikan melalui akun Twitter-nya, @prabowo, Senin (10/9/2018).
Mulanya, seorang netizen dengan akun @pebriaann berharap kepada Prabowo untuk membatasi impor jika seandainya terpilih menjadi presiden.
• Fotonya Disandingkan dengan Tom Cruise, Ini Tanggapan Prabowo Subianto
Dirinya berharap dengan pembatasan impor itu membuat petani menjadi lebih sejahtera.
"Seandainya Bapak kelak diberi tgggjwb memimpin negeri ini, tlg batasi impor ya pak..spy petani dlm negeri sejahtera..aamiin," tulis akun @pebriaann.
Menanggapi hal tersebut, Prabowo mengatakan jika rakyat Indonesia terdiri dari ratusan juta orang dan merupakan pekerja keras.
Ketua Umum Partai Gerindra itu berpesan agar Indonesia menjadi bangsa yang berdikari yang mampu swasembada pangan.
"Rakyat kita ratusan juta orang dan pekerja keras. Negara kita luasnya sebesar Eropa. Pesan orang tua pun jadilah bangsa yang berdikari. Harusnya mampu swasembada pangan," tulis akun @prabowo.

Cuitan Prabowo Subianto (Capture Twitter)
• Dahnil Anzar Sebut Milenial Berkemajuan Harus Miliki Akhlak Mulia, Ilmu Tinggi dan Fisik Prima
Sementara itu dikutip dari Kontan.co.id, Pemerintah sedang berupaya untuk menjaga harga dan stok beras di pasar.
Satu upaya yang dilakukan adalah dengan menugaskan Bulog untuk melakukan operasi pasar secara masif.
Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengatakan, beras menjadi perhatian khusus karena merupakan pangan pokok masyarakat.
“Jadi bagaimana mempertahankan inflasi, ini kan sudah deflasi. Jadi, yang sensitif itu adalah harga beras. Jadi, sekali lagi seperti di rakor yang lalu kita meminta untuk Bulog menyiapkan dan melakukan operasi pasar,” tutur Enggar, Kamis (6/9).
Menurut Enggar, stok beras Bulog pun cukup untuk operasi pasar ini. Dia mengatakan, saat ini Bulog memiliki stok beras sebanyak 2,2 juta ton, di mana stok tersebut merupakan hasil penyerapan dari dalam negeri dan impor.
Berdasarkan situs resmi Bulog, hingga 6 September 2018, realisasi pengadaan beras Bulog sebanyak 2,57 juta ton, di mana sekitar 1,1 juta ton berasal dari Impor.
Mengenai impor beras tersebut, Enggar menjelaskan, total izin impor yang didapatkan Bulog sebesar 2 juta ton. Dimana ada izin impor tahap pertama sebanyak 500.000 ton, tahap kedua sebesar 500.000 ton, dan tahap ketiga sebesar 1 juta ton.