Breaking News:

Kasus Terorisme

4 Wilayah di Jawa Tengah Masuk Zona Penyebaran Radikalisme dan Terorisme

Jawa Tengah menjadi satu di antara 12 daerah zona merah dalam penyebaran radikalisme dan terorisme di Indonesia.

Penulis: Tiffany Marantika Dewi
Editor: Fachri Sakti Nugroho
Tribun jateng/akbar hari mukti
Petugas polisi berjaga di kediaman terduga teroris, di Karanganyar, Senin (4/6/2018). 

TRIBUNWOW.COM - Jawa Tengah menjadi satu di antara 12 daerah zona merah dalam penyebaran radikalisme dan terorisme di Indonesia.

Hal ini diungkapkan oleh Ketua Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Jawa Tengah, Budiyanto.

Namun, tidak keseluruhan wilayah di Jateng menjadi zona yang diwaspadai radikalisme dan terorisme.

Ada 4 wilayah yang masuk dalam zona khusu tersebut, yakni Kota Solo, Banjarnegara, Banyumas, dan Kedu.

Daya Beli Masyarakat Masih Lemah, Pertamina Tak Naikkan Harga BBM

"Lalu zona kuning ada di Banjarnegara dan Banyumas. Sedang di wilayah Kedu dideteksi ada embrio juga berkembang," ungkap Budiyanto di Solo, Jawa Tengah, Senin (10/9/2018) yang dikutip dari Kompas.com.

Selain Jawa Tengah, provinsi lain yang masuk paham radikalisme dan terorisme adalah Jawa Barat, Jawa Timur, dan Sulawesi.

Indonesia dan Australia Sepakati Kerjasama Lawan Terorisme

Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT) pun telah melakukan berbagai upaya agar menangkal radikalisme dan terorisme.

Seperti dikutip dari Tribun Solo, BNPT sering menggandeng mantan teroris dalam mengurangi ataupun menangkal radikalisme di kampus.

"Karena kalau saya yang cerita soal bom, soal paham teroris, banyak yang nggak percaya, tapi kalau yang cerita mantan pelaku akan berbeda," kata Direktur BNPT, Brigjen Pol . Ir Hamli , ME di Solo, Rabu (13/9/2017).

"Mereka yang pernah di dalam akan lebih meyakinkan untuk bercerita bahwa paham yang mereka anut itu salah," tegasnya.

Menurutnya, BNPT sengaja mengajak mantan pelaku karena memang efektif untuk bersama-sama mencegah terorisme.

Sementara itu, pengamat terorisme Universitas Indonesia (UI), Sholahudin memprediksi, tahun ini Densus 88 Antiteror akan banyak menangkap terduga pelaku teror di Indonesia.

Bahkan dia menyebut, tahun ini Polri panen tangkapan teroris.

Pengamat Politik Timur Tengah: Waspadai Pola Radikalisme Suriah di Indonesia

Prediksi itu setidaknya berdasarkan sejumlah alasan.

Antara lain, momentum pasca bom Surabaya dan jelang pelaksanaan Asian Games 2018 di Palembang dan Jakarta.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Tags:
Jawa TengahTerorismeradikalisme
Rekomendasi untuk Anda
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved