Gejolak Rupiah
Selain Indonesia, Berikut yang Terjadi pada Hong Kong, Jepang, dan Kanada terkait Kebijakan AS
Selain Indonesia, Hong Kong, Jepang, dan Kanada turut merasakan dampak kebijakan ekonomi yang diterapkan oleh Presiden AS, Donald Trump.
Penulis: Qurrota Ayun
Editor: Lailatun Niqmah
Gubernur Bank of Canada, Stephen Poloz bertekad untuk mengembalikan suku bunga ke tingkat normal.
Stephen Poloz yakin dengan kemampuan ekonomi Kanada dalam mengatasi kenaikan biaya pinjaman dan ketegangan perang dagang.
Diberitakan sebelumnya dari Reuters.com, Senin (3/9/2018), ketegangan terjadi antara AS dan Kanada.
Indeks dolar AS disebut terus menguat setelah naik selama dua sesi terakhir.
Sebelumnya Donald Trump mengakhiri negosiasi perdagangan dengan Kadana tanpa ada kesepakatan dari ke dua belah pihak.
• Sekjen PSI Raja Juli Antoni: Saya Hargai Pertaubatan Kubu Sebelah
Trump menjelaskan tidak memerlukan Kanada untuk tetap berada dalam Perjanjian Perdagangan Bebas Amerika Utara, Sabtu (1/9/2018).
Donald Trump juga memberi peringatan kedapa kongres untuk tidak ikut campur dalam pembicaraan perdagangan tersebut.
Donald Trump sebelumnya telah memberi tahu kongres mengenai keinginnya untuk menandatangani kesepakatan bilateral dengan Meksiko setelah hubungan AS dan Kanada memburuk, Jumat (31/8/2018).
Adanya gejolak pasar dan ketegangan politik menyebabkan mata uang AS cenderung menjadi safe haven, atau aset yang dinilai aman oleh pelaku pasar.
Manajer Cabang State Street Bank Tokyo, Bart Wakabayashi menjelaskan ketegangan perdagangan antara AS dengan China memberikan dampak yang tidak pasti terhadap pasar global.
Donald Trump dan pihaknya siap untuk menetapkan tarif tambahan impor senilai 200 miliar dolar AS dari China.
Hal ini disampaikan Donald Trump kepada publik pada Kamis (30/8/2018). (TribunWow.com/ Qurrota Ayun)