Gejolak Rupiah
Ajak Tak Bandingkan dengan Krisis 1998, Said Didu: Fokus Cari Solusi, Bukan Solusi Bangku Kuliah
Mantan Staf Khusus Menteri ESDM, Muhammad Said Didu, turut berkomentar soal pelemahan rupiah yang dikaitkan dengan krisis tahun 1998 dan 2008.
Penulis: Tiffany Marantika Dewi
Editor: Claudia Noventa
Depresiasi yang cukup besar dibanding negara-negara di Asia ini karena banyak proyek strategis yang harus diseleseikan sehingga diperkirakan akan membutuhkan dolar.
“Bukan hanya itu, saat ini banyak utang Indonesia yang sudah jatuh tempo,” tambah Said Didu.
Said Didu juga menyarankan kepada pemerintah untuk tenang dan jangan memberi pernyataan yang tidak masuk akal, karena sekali salah bicara kepercayaan bisa runtuh dan pasar bisa bergejolak.
"Gejolak apa pun aman-aman saja, Bung Karno dulu jatuh karena beras, pak Harto dulu juga jatuh karena beras, jadi sekarang pangan ini agak stabil, nah sehingga perbedaannya itu, pada saat menghadapi kepanikan begini, pemerintah harus tenang dan jangan memberikan pernyataan yang tidak masuk akal.
Karena semua orang ada datanya di sini (menunjuk HP), sekali bicara, maka kepercayaan akan runtuh, pasar bisa bergejolak," ujar Said Didu. (TribunWow.com/Tiffany Marantika)