Gejolak Rupiah
Ekonom UI: Pencabutan Subsidi BBM demi Selamatkan Rupiah Justru akan Timbulkan Masalah Baru
Lana Soelistianingsih menuturkan, menaikkan BBM juga belum tentu bisa menahan pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.
Penulis: Qurrota Ayun
Editor: Astini Mega Sari
Angka tersebut merupakan yang tertinggi sejak semester II tahun 2014.
Defisit neraca berjalan sepanjang semester II tahun 2018 mencapai 8 miliar dolar AS.
"Kita tak perlu jauh-jauh melihat sentimen eksternal. Saat ini yang perlu dilakukan pemerintah adalah mencabut subsidi BBM dan listrik atau dengan kata lain menaikkan harga BBM dan listrik sehingga bisa perbaiki dan sehatkan perekonomian indonesia yang selama ini defisit karena masih banyak aktivitas impor dan maka dengan begitu kinerja rupiah terhadap dollar akan membaik serta pergerakan IHSG akan kembali membaik," ujar Edwin Sebayang.
Edwin Sebayang menyarankan pemerintah berani menerapkan kebijakan tersebut.
Sehingga neraca perdagangan Indonesia stabil dan rupiah maupun indeks saham kembali menguat.
"Dengan begitu, kinerja emiten-emiten di bursa bisa bertumbuh dan tingkat kepercayaan para pelaku pasar makin bertambah," tambah Edwin Sebayang.
Edwin Sebayang juga menargetkan pergerakan IHSG hingga akhir tahun 2018 berada di range 5.800 hingga 6.200. (TribunWow.com/ Qurrota Ayun)