Rupiah Capai Rp 15.029 per Dolar AS, Ferdinand Hutahaean Pertanyakan Intervensi BI
Ferdinand Hutahaean memberikan tanggapannya soal melemahnya nilai tukar rupiah yang tembus Rp 15.029 per Dolar AS.
Penulis: Roifah Dzatu Azma
Editor: Astini Mega Sari
TRIBUNWOW.COM - Ketua Advokasi dan Bantuan Hukum DPP Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean memberikan tanggapannya terkait melemahnya nilai tukar rupiah yang tembus Rp 15.029 per dolar AS.
Komentar tersebut disampaikan Ferdinand melalui laman Twitternya, @LawanPoLitikJW, Selasa (4/9/2018).
Ferdinand mempertanyakan soal intervensi dari Bank Indonesia.
• Kemungkinan Harga BBM Naik karena Pelemahan Rupiah, Andi Arief: Jangan Ada Air Mata Buaya
Ia juga menyindir Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dengan memberikan ucapan selamat.
Dalam kicauan tersebut, Ferdinand menyertakan foto rupiah dalam kurs dolar.
"Grafik ini menunjukkan tdk ada penurunan. Artinya bahwa intervensi sdh tak mampu menahan laju Dolar. Atau kah mungkin sama sekali tidak ada intervensi dr BI? Selamat untuk pak Jokowi atas prestasi ini. Bapak menyamai Soeharto, SBY dulu tak mampu bikin Dolar 15 rb." tulis akun @LawanPoLitikJW.
• Rupiah Tembus Rp 15.029 per Dolar AS
Diberitakan sebelumnya, nilai tukar Rupiah terhadap dolar AS telah menembus angka Rp 15.029, pada Selasa (4/9/2018) malam.
Seperti dikutip TribunWow.com dari laman Kursdollar.net, hingga pukul 19.20 WIB, nilai tukar rupiah kini mencapai Rp 15.029 per dolar AS.
Sebelumnya, pada penutupan perdagangan kemarin, Senin (3/9/2018), menurut Bloomberg, Rupiah melemah ke posisi Rp 14.815 per Dolar AS.
Bloomberg mengestimasi, hari ini kurs rupiah akan bergerak pada kisaran Rp 14.780 hingga Rp 14.845 per Dolar AS.
Posisi kurs rupiah, berdasarkan data Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI) hari ini juga melemah ke posisi Rp 14.840 per Dolar AS dari posisi kemarin Rp 14.767 per Dolar AS.
Dikutip dari Kontan.co.id, rupiah sebelumnya menguat tipis pada pukul 10.05 WIB, yakni 0,24% ke level Rp 14.780 per Dolar AS.
Analis Monex Investindo Futures, Putu Agus Pransuamitra mengatakan, penguatan rupiah kali ini berlangsung secara tiba-tiba.
• Nilai Tukar Rupiah Makin Melemah, Gerindra: Jelas Membuat Utang Pemerintah Melonjak
Sebab, sekitar pukul 09.00 WIB, rupiah masih berada di level Rp 14.845 per Dolar AS.
Dugaannya, penguatan rupiah kali ini didorong oleh faktor teknikal.
Hal ini mengingat rupiah sudah berada di area jenuh beli.
Di sisi lain, indeks dolar belum mengalami pergerakan yang signifikan pada hari ini.
Indeks dolar menguat 0,13% ke level 95,26.
“Selain itu, ada kemungkinan rupiah menguat karena intervensi yang dilakukan oleh BI,” tambah dia.
Kendati begitu, rupiah masih rentan terpapar sentimen eksternal.
• Rupiah Capai Rp 14.820 Per Dolar AS, Ferdinand Hutahaean: Tak Perlu Khawatir, Ada Keong Ganti Daging
Rilis data PMI China di bulan Agustus yang turun menjadi 50,6 berpotensi mempengaruhi pergerakan rupiah hari ini.
"Dari data tersebut ada kekhawatiran bahwa ekonomi China terancam melambat. Alhasil, nilai ekspor Indonesia ke China berpotensi berkurang," ungkapnya.
Akan tetapi, inflasi Indonesia di bulan Agustus yang masih rendah atau di level 3,20% (yoy) dapat menjadi sentimen positif bagi rupiah di hari ini.
Setidaknya, data tersebut mencerminkan daya beli masyarakat Indonesia tetap terjaga di tengah tren pelemahan rupiah.
Menurut Putu, hingga penutupan nanti rupiah masih akan berada di kisaran Rp 14.750—Rp 14.845 per dolar AS. (TribunWow.com/ Roifah Dzatu Azmah)